Berita Nusa Tenggara Barat
Management Information System (MIS) sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Informasi di Daerah14 Mar 2016 “Banyak hal yang sebenarnya dapat kita selesaikan dengan segera dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Namun karena kita miskin informasi, penyelesaian tugas seringkali terlambat ”, demikian kalimat pembuka yang disampaikan oleh Kepala Bappeda Lombok Timur, Achmad Dewanto Hadi, pada kegiatan FGD Kebutuhan Management Information System yang diselenggarakan oleh Konsorsium Hijau pada tanggal 12 Maret 2016 bertempat di Kantor Bappeda Kabupaten Lombok Timur. |
|
Membangun Desa dengan Data di Kabupaten Lombok Tengah14 Mar 2016 Informasi dalam sebuah wilayah memberikan peranan yang sangat penting untuk mendukung pembangunan baik sumberdaya manusia maupun alam. Jika digambarkan dalam suatu daerah kurang mendapatkan informasi, dapat mengakibatkan terjadinya ketidakmampuan dalam mengontrol sumberdaya, dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Konsorsium Hijau salah satu pelaksana hibah aktifitas Pengetahuan Hijau dari MCA-Indonesia dengan tujuan menumbuhkembangkan kapasitas generasi muda melalui kegiatan pengetahuan hijau. |
|
Pemetaan Kebutuhan Tenaga Kerja dan Pengembangan Database Ketenagakerjaan Bidang TET Penting untuk Memajukan Sektor Energi di Lombok07 Mar 2016 Mataram, 25 February 2016 – Kedua hal ini mengemuka pada Workshop Pemetaan Kebutuhan Keahlian Teknologi Energi Terbarukan (TET) di Universitas Mataram. Workshop ini diisi dengan diskusi kelompok yang mengangkat topik pelatihan dan kesempatan kerja bidang TET, penguatan pengumpulan data pada sektor energi terbarukan serta peran UNRAM sebagai pusat pelatihan dan sertifikasi TET. |
|
Pelatihan Peningkatan Inklusivitas Gender Dalam Implementasi Program GADING/PROFARM07 Mar 2016 Menyadari pentingnya pemahaman gender tentang kapasitas tenaga kerja dalam manajemen pertanian yang terintegrasi. HiVOS dan Yayasan Rumah Energi (YRE) dalam program GADING/PROFARM memandang pentingnya peranan gender. Peran gender dalam melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang memanfaatkan ampas biogas atau disebut Bio-Slurry berhubungan erat dengan tingkat keberhasilan program yang dilaksanakan di lapangan. |
|
Desiminasi Hasil Knowledge, Attitude, dan Practice (KAP) Survey di Nusa Tenggara Barat29 Feb 2016 Kegiatan yang diadakan oleh Blue Carbon Consortium (BCC) ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengelolaan pengetahuan dan praktik cerdas dalam mendukung integrasi pembangunan yang rendah emisi dalam pengelolaan, perencanaan dan praktik terutama dalam tata kelola sumber daya pesisir. BCC bekerjasama dengan para pihak yang ada di daerah meliputi unsur Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, LSM dan masyarakat. |
|
Mengurangi Pengangguran dengan Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja26 Feb 2016 Setelah melakukan serangkaian kegiatan meliputi Kunjungan Lapang dan FGD dengan Pemangku Kepentingan seperti Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dinas Pertambangan dan Energi, Bappeda, PLN dan juga Sektor Swasta termasuk juga dengan SMK dampingan. Dari hasil kegiatan ini, diperoleh beberapa kondisi yang selanjutnya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi proyek PEKA SINERGI untuk dapat menjawab tantangan yang ada. Tantangan tersebut diantaranya dalah pertama, 4-6 % dari angka pengangguran di NTB merupakan lulusan SMK. |
|
PENGELOLAAN DAS SIDUTAN DENGAN MELIBATKAN PERAN AKTIF MASYARAKAT26 Feb 2016 Sistem pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada prinsipnya merupakan suatu usaha mengatur bagaimana tata guna lahan untuk berbagai kepentingan secara rasional dan bagaimana praktik-praktik lainnya dengan memperhatikan lingkungan. Dalam pengelolaannya perlu dilibatkan masyarakat, sehingga masyarakat setempat mengetahui peranan dan posisinya. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakan dan peran aktifnya sangat menentukan keberlanjutan dalam pengelolaan DAS. Salah satu contoh yang harus dipertahankan daya dukungnya adalah DAS Sidutan. |
|
Revitalisasi Daerah Aliran Sungai Untuk Pertanian Berkelanjutan24 Feb 2016 Dampak perubahan iklim sudah sangat dirasakan oleh masyarakat, berbagai permasalahan di bidang pertanian berpengaruh besar terhadap ketersediaan dan cadangan pangan masyarakat, tidak hanya di tingkat daerah tetapi juga di level nasional. Permasalahan yang utama ditemui adalah terkait dengan ketersediaan air baik itu debitnya ataupun dalam hal pendistribusian. Kondisi ini berdampak pada perubahan masa tanam dan pola tanam, serta kuantitas dan kualitas panen yang semakin menurun. |