Mengurangi Pengangguran dengan Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Setelah melakukan serangkaian kegiatan meliputi Kunjungan Lapang dan FGD dengan Pemangku Kepentingan seperti Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dinas Pertambangan dan Energi, Bappeda, PLN dan juga Sektor Swasta termasuk juga dengan SMK dampingan. Dari hasil kegiatan ini, diperoleh beberapa kondisi yang selanjutnya menjadi tantangan sekaligus peluang bagi proyek PEKA SINERGI untuk dapat menjawab tantangan yang ada. Tantangan tersebut diantaranya dalah pertama, 4-6 % dari angka pengangguran di NTB merupakan lulusan SMK. Kedua, ketiadaan proyeksi pasar tenaga kerja dengan keterampilan Teknologi Energi Terbarukan (TET) kurang membantu rencana SMK untuk membuka bidang keahlian baru. Ketiga, ketidakpastian pendanaan Pemerintah terhadap Training of Trainers (TOT) dan keterbatasan demonstrasi peralatan TET. Keempat,sektor swasta mencoba untuk mempekerjakan tenaga lokal, tetapi tenaga lokal yang memiliki kompetensi bidang TET tidak tersedia sehingga untuk tenaga kerja profesional (manager level) harus dipenuhi dengan mendatangkan pekerja dari luar daerah. Dan kelima, banyaknya jumlah tenaga kerja dari luar negeri membuat tujuan pemerintah untuk dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja khususnya menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) semakin sulit.
Berangkat dari tantangan tersebut, maka Tim PEKA SINERGI mengundang kembali semua instansi dan sektor swasta duduk bersama untuk membangun sinergi agar tantangan tersebut teratasi melalui Workshop Pemetaan Kebutuhan Terhadap Tenaga Kerja Teknologi Energi Terbarukan pada tanggal 25 Februari 2016 bertempat di Aula Fakultas Teknik Universitas Mataram. Dengan menghadirkan Pemangku Kepentingan di level Provinsi dan juga kabupaten/kota di Pulau Lombok, yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Dalam workshop ini, instansi dan sektor swasta/privat menyatakan kesediaan mereka untuk terus mendukung pelaksanaan program dengan memberikan data yang diperlukan namun tentu melalui mekanisme yang telah ditetapkan di setiap instansi.
Melihat peluang dan tantangan tersebut, Universitas Mataram (Unram) sebagai salah satu anggota konsorsium bersepakat untuk membentuk satu unit lintas Fakultas yang akan konsen melaksanakan pelatihan dan sertifikasi tenaga profesional melalui Project Management Unit (PMU). PMU ini akan berada langsung di bawah Rektor Unram. Keberadaan PMU tidak hanya selama proyek ini berlangsung namun akan terus difungsikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di NTB khususnya bidang TET yang akan menjadi salah satu Center Of Excellent (CoE) yang ada di Unram. Harapan ke depan, pilot project yang dilaksanakan di Pulau Lombok ini akan menjadi sumber pembelajaran bagi daerah lain dan bisa direplikasi sehingga kebutuhan akan tenaga kerja kerja terampil khususnya dalam bidang TET dapat terpenuhi.
Kirim komentar