Berita NTB

Anda di sini

Depan / Berita NTB


Berita Nusa Tenggara Barat

Menjaga Ketersediaan Cadangan Air untuk Masa Depan Bumi



“Keberadaan air dimuka bumi ini sebenarnya konstan sepanjang tahun. Permasalahannya adalah ketersediaannya yang terbatas pada ruang dan waktu. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana menjaga ketersediaan cadangan air”, demikian Dr. Sukartono Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram membuka sesi diskusi pada Focus Group Disscussion (FGD) Pengembangan jaringan Kerjasama Antar Pemangku Kepentingan dalam Adaptasi Perubahan Iklim untuk Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016 bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Lokakarya II Kajian Lingkungan Hidup Strategis- Strategis Pembangunan Rendah Emisi (KLHS-SPRE)



Dalam penataan suatu wilayah aspek lingkungan menjadi prioritas yang sangat penting untuk diperhatikan dalam rangka menyusun rencanan pembangunan. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan suatu serangkaian analisis yang sistematis dan menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan kaidah pembangunan berkelanjutan dan menjadi dasar dan terintegrasi dalam pebmangunan suatu wilayah kebijakan, rencana dan program (KRP).

Model Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Pertanian Di Nusa Tenggara Barat



Pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, merupakan subsektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Terutama terkait tiga faktor, yaitu biofisik, genetik, dan manajemen. Hal ini disebabkan karena tanaman pangan umumnya merupakan tanaman semusim yang relatif sensitif terhadap cekaman, teutama cekaman (kelebihan dan kekurangan) air. Secara teknis, kerentanan sangat berhubungan dengan sistem penggunaan lahan dan sifat tanah, pola tanam, teknologi pengelolaan tanah, air, dan tanaman, serta varietas tanaman.

Strategi Adaptasi Perubahan Iklim



Dunia kini dihantui perubahan iklim yang membawa berbagai dampak negatif. Sampai sekarang tak ada yang mampu mencegah fenomena global tersebut. Karena itu, adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan langkah jitu yang cukup bijak.

FIELD VISIT MCC DAN MCA-INDONESIA KE LOKASI DEMPLOT BLUE CARBON CONCORSIUM DI PULAU LOMBOK



Kunjungan MCA-Indonesia ke lokasi demplot proyek pengelolaan pengetahuan pembangunan kawasan pesisir rendah emisi di Pulau Lombok dilakukan pada 8 Juni 2016 di Desa Rempek, Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka melihat lebih dekat kondisi lokasi demplot yang telah ditetapkan berdasarkan hasil study Knowledge, Attitude, practices (KAP Survey) yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Selain itu juga telah dilakukan kegiatan feasibility study (FS) di Desa Rempek untuk mengetahui keanekaragaman jenis usaha yang layak dikembangkan di lokasi demplot.

Training of Trainers on Managing Spatial Data and GIS for IDSD/BAPPEDA at Provincial Level



Pengelolaan wilayah pesisir merupakan salah satu tantangan pembangunan mengingat wilayah pesisir pada umumnya memiliki tekanan pembangunan yang cukup tinggi sementara di wilayah pesisir juga memiliki berbagai keunikan ekosistem yang memberikan berbagai jasa lingkungan namun rentan terhadap perubahan-perubahan. Perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang rendah emisi diharapkan dapat menjamin keberlanjutan sumberdaya pesisir yang ada.

KNOWLEDGE ACQUIRING KEGIATAN PEMBANGUNAN PESISIR RENDAH EMISI KE D.I YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH



Kunjungan pembelajaran ke lokasi yang telah menerapkan pengelolaan pembangunan kawasan pesisir dan laut rendah emisi berlangsung mulai tanggal 26-28 Mei berlokasi di Pesisir Selatan Provinsi D.I.Yogyakarta dimana sebagian besar difokuskan di satu kawasan Desa Mandiri Energi yaitu Kawasan Pantai Baru, Ngentak Desa Poncosari Kabupaten Bantul sebagai kawasan pengembangan terpadu.

Mengenal Lebih Dekat Aktifitas Pengetahuan Hijau di Pulau Lombok



SMK Negeri 1 Lingsar Kabupaten Lombok Barat pada awal berdirinya hanya membuka 2 (dua) kompetensi keahlian, yaitu Busana Butik dan Teknik Kendaraan Ringan.

Halaman