Berita

Anda di sini

Depan / Berita


Berita Nusa Tenggara Timur

Workshop Integrasi RADesa untuk Mitigasi Pengurangan Emisi GRK ke dalam Rencana Pembangunan Desa - Sumba Barat Daya



Setelah dilaksanakan di kabupaten Sumba Timur, Konsorsium Pembangunan Berkelanjutan NTT  mengadakan Workshop integrasi rencana aksi desa untuk mitigasi pengurangan emisi gas rumah kaca ke dalam rencana pembangunan desa  tanggal 19 - 20 Mei 2017 di Sumba Barat Daya yang bertempat di Aula Hotel Sinar Tambolaka Sumba Barat Daya. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong integritas isu pertumbuhan rendah emisi dalam rencana pembangunan desa.

Satu Sungai, Satu Perencanaan, Satu Tata Kelola



Konsorsium Subur Makmur Daerah Aliran Sungai Kadahang (Konsorsium SMDK) adalah salah satu penerima hibah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dari Millenium Challenge Acount Indonesia dengan program “Pengembangan Wanatani dan Tata Kelola DAS Kadahang di Sumba Timur” yang mulai bekerja sejak bulan Agustus 2016 dan beranggotakan sekitar 5 lembaga yaitu Yayasan Bumi Manira- Studio Driya Media (lead consortium), Yayasan Kuda Putih Sejahtera, Marada, Maaster dan Pahadang Manjoru, dengan wilayah kerja mencakup wilayah Sumba Timur dan Sumba Tengah.

Rencana Aksi Desa dan Kajian Lingkungan Hidup Dalam Sinergi Program Kegiatan Perencanaan Desa



Salah satu penerima hibah Pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat/Jendela 2 dari Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia yang mulai bekerja di Pulau Sumba sejak bulan Juli 2016, adalah Konsorsium Pembangunan Berkelanjutan Nusa Tenggara Timur (KPB NTT). KPB NTT dikoordinator oleh CIS Timor dan beranggotakan 9 lembaga yaitu Yayasan Wali Ati, Yayasan Harapan Sumba, Satu Visi, Koppesda, Pakta, Pelita Sumba, Waimaringi dan Bengkel Appek.

Diversifikasi Usaha Koperasi Berbasis Energi Alternatif



Sumba merupakan salah satu pulau besar yang ada dalam jajaran pulau-pulau di provinsi Nusa Tenggara Timur. Meski pulau Sumba dikenal sebagai pulau yang sangat kaya akan potensi alam dan budaya namun sumber daya masyarakat yang ada di pulau ini masih tergolong rendah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya SDM di Sumba. Salah satunya adalah akses terhadap energi. Susahnya akses terhadap energi berdampak pada terhambatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang juga mempengaruhi kesempatan mendapatkan pendidikan oleh masyarakat.

Pelatihan Fermentasi Biji Kakao



Pada Jumat 12 Mei 2017 lalu, Konsorsium Wee Padalu melakukan Pelatihan fermentasi biji kakao di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur – Sumba Barat Daya. Pelatihan ini melibatkan 34 petani kakao dari 9 kelompok tani kakao di 8 desa di kecamatan Wewewa Tengah dan Wewewa Timur dan bertempat di rumah Bapak Dominggus Umbu Togola yang akrab disapa Bapak Indra. Sebelumnya tempat ini juga merupakan lokasi yang sama dengan lokasi kegiatan sekolah lapang yang berlangsung selama enam minggu dimulai dari bulan Maret 2017 dan berakhir bulan April 2017 yang lalu.

Belajar Strategi Adaptasi Perubahan Iklim dari Pulau Sumba



Indonesia bangga sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, keanekaragaman bahari yang kaya, dan produktifi tas sektor pertanian dan perikanan yang tinggi. Akan tetapi kekayaan alam ini sedang menghadapi resiko akibat naiknya muka air laut, banjir, kekeringan, dan tanah longsor – yang diperkirakan merupakan dampak yang merusak dari perubahan iklim global. Perubahan iklim utamanya akan berdampak pada masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan mereka yang menggantungkan hidupnya pada pertanian dan perikanan yang peka iklim.

Perempuan Petani dan Perjuangan Yang Tak Pernah Usai



Salah satu penerima hibah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat/  window 2 dari Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI) yang mulai bekerja di Pulau Sumba sejak bulan Juli 2016, adalah Konsorsium Pembangunan Berkelanjutan Nusa Tenggara Timur (KPB NTT) yang dikoordinator oleh CIS Timor dan beranggotakan 9 lembaga yaitu Yayasan Wali Ati(Yasalti), Yayasan Harapan Sumba (YHS), Satu Visi, Koppesda, Pakta, Pelita Sumba, Waimaringi dan Bengkel Appek.

Workshop Penulisan Baseline dan Verifikasi Data



Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) adalah organisasi massa berbasis pada anggota kelompok kepentingan. Keanggotaan berbasis kelompok kepentingan dan perempuan petani dengan jumlah 5.12 orang dari 41.000 anggota yang tersebar di 18 propinsi. Di propinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT) KPI ada dan telah membentuk kepengurusan dari Balai Perempuan di level desa / kelurahan dan cabang di level kabupaten, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Flores Timur, Sikka, Ngada, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Halaman