Berita Nasional
Membincangkan Lahan Gambut di Green News Café Senin, Maret 20, 2017 - 17:05 “Selama ini mungkin paradigma teman-teman wartawan adalah ‘bad news is a good news’, nah bagaimana kalau hari ini kita ubah menjadi ‘good news is a good news’,” kata Luna Vidya yang pagi itu bertindak sebagai moderator. Senin 13 Maret 2017, bertempat di Café Tjikini Lima Jln. Cikini 1 No.5, Jakarta Pusat, puluhan wartawan dari berbagai media cetak, media online dan radio berkumpul dalam gelaran acara Green News Café yang mengambil tema: Pengelolaan dan Pelestarian Lahan Gambut di Indonesia. |
|
Restorasi lahan gambut, BRG gandeng ormas Senin, Maret 20, 2017 - 15:49 "Restorasi lahan gambut di seribu desa sudah bisa dilaksanakan pada 2020"JAKARTA, Indonesia — Deputi Badan Restorasi Gambut BRG Myrna Safitri mengatakan pihaknya tengah gencar mengajak tokoh masyarakat untuk ikut melestarikan lahan di Indonesia. “Kami rajin menyambangi sosok-sosok yang dapat membangun opini layaknya organisasi masyarakat (Ormas) untuk ikut peduli,” kata Myrna dalam sebuah acara di Green News Cafe, Cikini, Jakarta, Senin 13 Maret 2017. |
|
PETUAH Rekomendasi Proses Restorasi Lahan Gambut Senin, Maret 20, 2017 - 15:36 Oleh : Fadly Zikri | Senin, 13 Maret 2017 | 15:25 WIB INILAHCOM, Jakarta - Konsorsiun Perguruan Tinggi Untuk Indonesia Hijau (Petuah) Rujito memberikan rekomendasi kegiatan revegitasi dalam proses restorasi lahan gambut. "Kegiatan restorasi lahan gambut berbasis revegetasi harus memperhatikan kondisi ekosistem yang ada pada saat ini terkait dengan vegetasi, lahan dan air," kata perwakilan Petuah dari Universitas Sriwijaya, Rujito Agus Suwignyo, dalam diskusi Green News Cafe, di Cikini Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017). |
|
BRG siapkan patokan dana restorasi per desa Senin, Maret 20, 2017 - 15:17 Selasa, 14 Maret 2017 09:05 WIB Jakarta (ANTARA News) - Badan Restorasi Gambut (BRG) sedang menyiapkan patokan besaran dana yang dibutuhkan untuk melakukan restorasi gambut di satu desa. "Kami sedang coba hitung per desa, habis dana berapa untuk melaksanakan restorasi. Ini supaya dana yang telah disalurkan juga tidak sia-sia, dan ini juga bisa jadi benchmark (patokan) untuk donor yang hendak melakukan restorasi gambut," kata Deputi III BRG Myrna A Safitri di Jakarta, Selasa. |
|
BRG Siapkan Pagu Dana Restorasi Setiap Desa Senin, Maret 20, 2017 - 15:01 Selasa, 14 March 2017 08:49 WIB Penulis: Antara BADAN Restorasi Gambut (BRG) sedang menyiapkan patokan besaran dana yang dibutuhkan untuk melakukan restorasi gambut di setiap (satu) desa. "Kami sedang coba hitung per desa, habis dana berapa untuk melaksanakan restorasi. Ini supaya dana yang telah disalurkan juga tidak sia-sia, dan ini juga bisa jadi 'benchmark' untuk donor yang hendak melakukan restorasi gambut," kata Deputi III BRG Myrna A Safitri di Jakarta, Selasa (14/3). |
|
BRG Akan Gunakan Indikator Desa Pantau Lahan Gambut Senin, Maret 20, 2017 - 14:56 Selasa, 14 Maret 2017 01:14 WIB Warta Ekonomi.co.id, Jakarta - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggunakan status desa sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan restorasi lahan gambut pada tujuh provinsi. |
|
BRG Rampungkan Pemetaan di Empat Kabupaten Prioritas Senin, Maret 20, 2017 - 13:28 Badan Restorasi Gambut (BRG) telah merampungkan pemetaan lapangan dengan menggunakan sinar laser atau LiDAR (light, detection, and ranging) pada kabupaten prioritas. Peta yang terbagi dalam foto udara, tutupan lahan dan digital elevasi model ini pun mencakup lima kesatuan hidrologis gambut (KHG) seluas 718.000 hektar. |
|
Penting, Restorasi Lahan Gambut Senin, Maret 20, 2017 - 13:21 JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Badan Restorasi Gambut (BRG) menggunakan status desa sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan restorasi lahan gambut pada tujuh provinsi. Deputi III BRG Myrna A Safitri mengatakan, terdapat sekitar seribuan desa pada tujuh provinsi yang terletak di lahan gambut perlu direstorasi. Jika menggunakan 'baseline' dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi kebanyakan berstatus desa tertinggal dan sangat tertinggal," |