Refleksi Program MCAI di Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi di Nusa Tenggara Barat yang menjadi lokasi kerja penerima hibah dari Millennium Challenge Account Indonesia (MCAI). Sebagai daerah penerima Hibah, Pemerintah Daerah Lombok Tengah cukup intens dalam mengawal berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh grantee, berbagai dukungan dan fasilitasi diberikan untuk mempercepat tercapainya output program. Bappeda sebagai sekretariat dan Tim Koordinasi sejauh ini sangat aktif menjalin komunikasi dengan grantee. Karena tujuan pembangunan yang dilakukan oleh MCAI melalui para grantee sejalan dengan arah pembangunan pemerintah kabupaten.
Setelah pelaksanaan program MCAI yang kini telah memasuki tahun kedua disusul dengan adanya mutasi dan promosi di tataran Birokrasi Lombok Tengah, berbagai koordinasi harus dilakukan antara pemerintah daerah dan para grantee. Salah satunya adalah dengan melakukan pertemuan yang difasilitasi oleh Bappeda Lombok Tengah Bidang Sosial Budaya. Pertemuan tersebut berlangsung pada hari Minggu tanggal 21 Mei 2017 lalu. Tajuk rapat koordinasi tersebut adalah Refleksi dan Refreshing Program MCAI di Kabupaten Lombok Tengah. Lokasi yang dipilih pun cukup nyaman, yaitu di Taman Wisata Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara. Pemilihan lokasi ini tentu bertujuan agar diskusi berjalan cukup rileks dengan suasana kekeluargaan.
Atmosfir tersebut perlu dibangun, baik antara grantee maupun dengan Pemerintah Daerah. Terlebih lagi dengan Pejabat Baru di Bidang Sosial Budaya yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Lalu Satria Utama kini tongkat estafet telah diserahkan kepada Bapak Zainul Muttaqin. Sehingga pertemuan ini pun menjadi ajang perkenalan beliau tidak hanya dengan grantee tetapi juga dengan program yang dilaksanakan oleh Grantee. Sayangnya, dari 12 lembaga yang bekerja di kabupaten Lombok Tengah, grantee yang hadir hanya 7 lembaga saja. Mereka diantaranya adalah Gaia Eko Daya Buana, Kemitraan, WWF, Perkumpulan Pancakarsa-KSU Annisa, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Blue Carbon Consosrtium dan Yayasan BaKTI. Namun demikian, Pemerintah sangat mengapresiasi kehadiran perwakilan grantee dan memahami ketidakhadiran yang lainnya sebagai suatu resiko tuan rumah mengadakan pertemuan dihari libur.
Setelah sesi perkenalan, setiap perwakilan grantee memaparkan program serta capaian hingga kuartal 6. Diskusi pun dipandu oleh Distric Relation Manager (DRM) Kabupaten Lombok Tengah Bapak Ahmad Syarifudin. Diskusi lebih ditekankan pada apa saja output yang sudah dicapai dan apa saja target di akhir program yang belum tercapai, serta bagaimana strategi keberlanjutan yang dibangun oleh grantee di lokasi kerja. Hal-hal tersebut sangat penting diketahui oleh pemerintah daerah khususnya Bappeda sebagai Tim Koordinasi untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh grantee berjalan sesuai koridor yang telah disepakati. Selain itu, perlu dibangun sinergi untuk mempercepat pencapian target disisa kurtal yang ada.
Setelah mendengar progress kegiatan dari masing-masing grantee, Pemerintah Daerah mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh grantee khususnya dalam upaya menurunkan emisi karbon, perbaikan lingkungan hidup, pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan serta penurunan angka kemiskinan. Goals tersebut merupakan bagian dari target SDGs hingga 2030 nanti. Model-model pemberdayaan serta pendampingan yang dilakukan oleh grantee melalui program ini diharapkan akan menjadi pembelajaran bagi program pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah selanjutnya yang berkontribusi pada pembangunan isu-isu startegis tidak hanya di Lombok Tengah melainkan juga di Provinsi NTB.