Pelaksanaan 3rd JCC Meeting GK PETUAH MCAI di Bogor
Bogor – Konsorsium Green Knowledge (GK) Perguruan Tinggi untuk Indonesia Hijau “PETUAH” MCA-Indonesia telah berhasil melaksanakan agenda ketiga dari Joint Coordinating Committe (JCC) Meeting pada tanggal 25-26 Januari 2016 yang bertempat di Bogor Icon Hotel, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan tujuh perguruan tinggi (Institut Pertanian Bogor, Universitas Jambi, Univeristas Sriwijaya, Universitas Udayana, Universitas Nusa Cendana, Universitas Mataram dan Universitas Hasanuddin) dan MCA-Indonesia. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah evaluasi, penyamaan persepsi, harmonisasi, pematangan framework dari knowledge management, dan implementasi kegiatan konsorsium PETUAH MCA-Indonesia.
Setelah ini dibuka oleh Iskandar Siregar, Direktur GK PETUAH IPB, acara yang berlangsung dua hari ini dilanjutkan dengan presentasi “Quarterly Deliverable Report LPIU Q1” dari Centre of Excellence (CoE)/Pusat Unggulan masing-masing universitas. Setelah itu sesi diskusi berlangsung secara interaktif dengan partisipasi aktif dari masing-masing CoE.
Anas Miftah Fauzi, Koordinator Konsorsium GK PETUAH MCA-Indonesia menyampaikan bahwa green knowledge disaring dengan proses capture, dokumentasi, verifikasi, dan diseminasi. “Knowledge yang akan di-capture difokuskan pada GP target area dan setelah melalui proses verifikasi akan dipublikasikan melalui berbagai media, salah satunya Knowledge Management Information System (KMIS)”, tambahnya.
Berdasarkan scoring standarisasi Kemenristekdikti, kematangan GK PETUAH MCA-Indonesia berada pada level 3. Untuk tujuan sustainability, Konsorsium GK PETUAH MCA-Indonesia akan melakukan CoE establishment melalui SK Rektor, dilanjutkan dengan CoE recognition sebagai Pusat Unggulan melalui SK Menteri dan menghasilkan MoU/MoA National Reference Institution.
Turut memberikan tanggapan dan arahan, Bonaria Siahaan selaku Direktur Eksekutif MCA-Indonesia menilai positif capaian yang telah dilakukan Konsorsium PETUAH MCA-Indonesia. “Saya berharap kegiatan ini sustainable dan tidak berhenti di tahun 2018 saja. Oleh karena itu, dibutuhkan pemetaan knowledge asset, users, dan pembacaan market untuk mengetahui demand sehingga kita mengetahui siapa dan apa tujuan dari knowledge ini serta menghasilkan knowledge products sesuai kebutuhan pasar”, tuturnya. Beliau menekankan kata kunci dari knowledge management adalah demand, user need assessment (atau mapping out knowledge asset), dan sustainability. Hadir mendampingi beliau, Tiene Gunawan selaku Direktur Kemakmuran Hijau dan Poppy Ismalina selaku Associate Director Pengetahuan Hijau.
JCC Meeting dilanjutkan pada hari Selasa, 26 Januari 2016 dengan agenda diskusi dan menentukan langkah CoE ke depan dalam kegiatan Q2 mendatang. Kegiatan Q2 akan difokuskan pada kakao, peatland, RSPO, POME, dan commercial and community renewable energy, sesuai dengan sektor yang telah ditentukan oleh MCAI. Kegiatan-kegiatan ini akan dilakukan melalui document review, lesson learned method, on-site observation, policy dialogue, dan platform innovation (MH/PETUAH).
Sumber: http://petuah.org/pelaksanaan-3rd-jcc-meeting-di-bogor/
Add new comment