Rotan Lestari Masyarakat Bonehau Sejahtera

Anda di sini

Depan / Rotan Lestari Masyarakat Bonehau Sejahtera

Rotan Lestari Masyarakat Bonehau Sejahtera

Bonehau merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat yang menjadi sasaran proyek MCA-Indonesia khususnya pada proyek hibah jendela dua berkenaan dengan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat dalam hal pengembangan tanaman rotan yang dimotori oleh Konsorsium Konsorsium Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat Mamuju (PSDBM-M), tepatnya di tiga desa yakni Desa Bonehau, Hinua dan Tamalea. Untuk menjangkau Bonehau sendiri dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat, namun perjalanan sangat tergantung pada kondisi cuaca, mengingat ada beberapa sungai besar dan kecil yang harus dilalui dan jika hujan bisa-bisa perjalanan terhenti, bukan itu saja longsorpun sewaktu-waktu dapat terjadi seperti beberapa bulan lalu ketika kami ingin menyambangi Kalumpang namun terjadi longsor di Bonehau, akhirnya agenda Reportase kami Ke Kalumpangpun gagal. Namun saat ini sudah nampak ada perubahan dimana beberapa sungai yang dilewati sedang dalam proses pembangunan jembatan yang tentunya ini sangat menunjang akses jalan menuju Bonehau.

 

 

Proyek ini diharapkan mampu mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengelolaan rotan baik asalan, setengah jadi hingga furniture maupun kerajinan tangan yang ditunjang dengan pembangunan pabrik rotan yang akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2017 dimana tahap  pembangunan akan memprioritaskan pembuatan tungku penggorengan rotan sehingga produksi rotan asalan kering sudah bisa dilakukan. Berdasarkan hasil study pasar, jumlah permintaan rotan asalan kering cukup tinggi khususnya pelaku usaha furniture yang terdapat di daerah Surabaya dan Jawa tengah.  Pemanenan rotan akan dilakukan di kawasan hutan yang dikelola oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Karama. Sasaran wilayah mencakup desa Hinua, desa Bonehua dan desa Tamalea. dengan jumlah pemungut sekitar 343 orang yang tergabung dalam 14 Kelompok Tani Hutan (KTH). Nah Untuk menjamin akses legal dalam pemungutan rotan, maka dari pihak manajemen Konsorsium PSDABM-M memfasilitasi pertemuan antara pihak KPHP Karama selaku pengelola hutan didaerah Kecamatan Bonehau, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat selaku yang mengeluarkan izin dan pihak Koperasi Datu Lestari Bonehau sebagai lembaga yang menghimpun 14 KTH untuk kegiatan pengelolaan rotan yang dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017 bertempat di Desa Bonehau Kecamatan Bonehau dengan tema kegiatan Inisiasi Kerjasama IPHHBK (Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu) dan Peresmian Nursery (Rumah Semai)turut hadir Perwakilan Camat Bonehau, Kepala Desa Bonehau-Hinua-Tamalea, KTH (Kelompok Tani Hutan) Desa Bonehau-Hinua-Tamalea, Ketua Koperasi, To Bara’, Perwakilan BUMDes Bonehau-Hinua-Tamalea.

Tepat Pukul 11.00 WITA, kami menuju lokasi Nursery yang tidak jauh dari tempat kegiatan berlangsung, kurang lebih 5 menit berjalan kaki. Peresmian Nursery menjadi sesuatu yang berbeda dikarenakan selain peresmian pengguntingan pita yang dilakukan oleh KPHP Karama Priyatisto, yang menarik adalah ritual adat yang diberi nama Ada’ Tuo Bonehau Kalumpang yang dilakukan oleh salah seorang Tokoh Adat yang lazim disebut To Bara’ di Bonehau yang bernama Sillas Tamassi (72 Thn) yang menurut kepercayaan daerah setempat ketika ada orang masuk ingin menggarap tanah harus melalui ritual Ada’ Tuo dan ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun yang dilakukan dengan maksud agar terhindar dari musibah ataupun bahaya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, seperti dinginnya besi yang disimbolkan dengan pedang begitupula keselamatan bagi siapapun yang bekerja di tempat itu. Demikianlah yang diinginkan dalam ritual tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan bibit secara simbolis dari Program Manager PSDABM-M Nurdin Dalya kepada Kepala Desa Bonehau, Hinua dan Tamalea.

 

 

Selain pemungutan rotan yang akan dilakukan dikawasan hutan produksi, Konsorsium PSDABM-Mamuju Bersama 14 KTH akan mendorong penanaman di kawasan dengan jenis tanaman rotan dan MPTs (Durian dan Kemiri). Penyiapan bibit yang ditanam dilakukan di Nursery di tiga Desa yaitu Hinua, Bonehau dan Tamalea. Nursery ini mampu memproduksi 200 ribu bibit untuk satu kali rotasi. Saat ini telah terbangun dua Nursery di Desa Bonehau dan Hinua dan sebentar lagi di Desa Tamalea juga akan dirampungkan, sebagaimana yang diungkap Nurdin Dalya selaku Program Manager PSDABM-M “Bersyukur sudah 2 unit Nursery terbangun dan sekarang sementara proses di Desa Tamalea, ini merupakan suatu kebanggaan sendiri karena dibeberapa program MCA-I yang lain kita kelihatannya sudah tepat waktu dan on time jadi sebelum puasa akan menyelesaikan 3 lokasi ini. Program ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian  program terhadap lingkungan dan kedepan setelah berakhirnya program, Nursery yang telah dibangun dapat digunakan untuk kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya  di 3 desa. Saat ini sedang disibukkan dengan proses perizinan pabrik, kami minta doa dan dukungan bagaimana target yang kita capai bisa terlaksana sesuai jadwal”.Dalam Kesempatan yang sama Priyatisto selaku Kepala KPHP Karama menghimbau kepada Camat dan Kepala Desa agar untuk turut serta membantu dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Bonehau bahkan lebih ditingkatkan lagi dan menjaga kelestarian hutan agar tetap lestari sehingga dapat mengambil fungsi atau manfaat dari hutan, “Kami Mengucapkan terima kasih kepada pihak MCA-Indonesia dalam hal ini PSDABM-M yang telah melakukan pendampingan, memberikan nilai tambah kepada hasil hutan bukan kayu, karena rotan tidak lain berasal dari Bonehau masyarakat didampingi dari segi pendampingan sehingga pasca proyek dapat mandiri dan meningkatkan taraf hidupnya yang telah diberikan oleh konsorsium”.

 

 

Setelah penyerahan dokumen adminstrasi Koperasi Datu Lestari Bonehau  secara simbolis kepada KPHP Karama, maka diakhir acara Program Manager menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berharap jalinan kerjasama yang telah dibangun akan tetap berlanjut dan lebih baik lagi dan sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini segera akan dilakukan dialog bersama terkait inisiasi kerjasama antara kelembagaan Koperasi Datu Lestari Bonehau dengan KPHP Karama dalam hal ini Dinas Koperasi Perindustrian untuk memberikan rekomendasi IPHHBK kepada koperasi.

 

 

Dan beberapa saat kemudian kamipun beranjak dari tempat kegiatan yang beratapkan tenda biru untuk menaiki kendaraan roda empat untuk melakukan kunjungan ke lokasi kedua yakni Lokasi Nursery yang berada di Desa Hinua. Sesampai disana, kami disambut hujan rintik-rintik dan nampak dari bibir pagar Nursery para ibu telah berkumpul untuk melakukan pengisian polybag. Salah seorang yang saya temui ibu Tifa (35 Thn) yang bekerja sebagai petani ladang dan telah tiga hari memulai aktifitasnya bersama ibu-ibu yang lain dimulai pukul 07.00 s.d 10.00 WITA dengan target 450 Polybag per orang setiap harinya dengan upah Rp 300,- per polybagnya, nampak gurauan dan canda tawa yang begitu hangat menjadi bagian kebersamaan mereka, dan kamipun beranjak pulang meninggalkan Desa Hinua menuju Kota Mamuju.

Feedback
Share This: