Pertemuan Koordinasi Program GP SCPP Di Mamuju “Pembahasan Capaian Program dan RKT 2017 Kabupaten Mamuju
Program Produksi Kakao Berkelanjutan (The Sustainable Cocoa Production Program-SCPP) Swisscontact telah melaksanakan Program Cocoa Production Quality Program (CPQP) sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 dan GP-SCPP Green Prosperity – Sustainable Cocoa Production Program (GP-SCPP) atau Kesejahteraan Hijau, program produksi kakao berkelanjutan. GP-SCPP merupakan kerja sama Konsorsium Swisscontact dan Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA Indonesia). Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan emisi gas akibat efek rumah kaca di sektor kakao, yang diluncurkan sejak bulan maret 2015 dan akan berakhir pada Maret 2018. Hal ini terungkap pada kegiatan “Pertemuaan Koordinasi Program GP SCPP Sulawesi Barat”, yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2016 di Ruang Pertemuan Bappeda Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Pertemuan dimaksudkan untuk : Menyampaikan capaian program SCPP 2012- 2015 kepada pemerintah daerah, instansi terkait; menyampaikan capaian program GP SCPP 2016; menyampaikan rencana kerja/RKT Tahun 2017; mendengarkan pandangan terhadap program dan mendapatkan saran-saran untuk terlaksananya program yang lebih baik kedepannya serta meningkatkan kinerja program SCPP.
“ Program ini sangat bagus sekali, karena merupakan bantuan hibah untuk kelompok tani khusus kakao berkelanjutan. Kita ketahui bahwa Kabupaten Mamuju merupakan penghasil kakao dan produksi kakaonya sangat bagus dan memang kita ketahui bahwa lahan di Mamuju ini sangat bagus untuk pertumbuhan kakao. Alhamdulillah ada project seperti ini yang bisa dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat bisa sharing dengan pemerintah daerah”. Demikian ungkap Sekretaris BAPPEDA Kabupaten Mamuju, Dr. Hj. Khatmad Ahmad, S.Pi, M.Si dalam sambutan pembukaan Pertemuan Koordinasi yang dihadiri oelh 33 orang peserta.
Abdul Syukur Sialana selaku Regional Program Manager menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2012 – 2015 pencapaian SCPP berupa ; 651 orang petani kakao dilatih Good Agriculture Practices (GAP), 651 orang anggota rumahtangga petani dilatih Goog Nutrition Practices (GNP), 1.333 orang petani dan anggota rumah tangga petani kakao dilatih Good Financial Practices (GFP), 2.025 orang petani dan anggota rumah tangga petani kakao dilatih Code of Conduct ( CoC) sertifikasi UTZ, 20 rumah pembibitan kakao didirikan dan dikelola oleh kelompok tani dan mendukung pembangunan 71 pembibitan sejak tahun 2012, 7 Demplot Remplanting Kakao telah dibangun dan dikelola oleh pemilik kebun dan telah mendukung pembangunan 14 Demplot Remplanting sejak tahun 2014.
Maintenance dan Monitoring ED Farm dan terdapat 6 clon yang dikembangkan, 1 unit CLC (Cocoa Learning Centre) telah rampung dibangun. Sedangkan capaian PG SCPP Januari – Juli 2016 antara lain sebanyak 1625 orang petani telah lolos sertifikasi UTZ (UTZ Certified) dari 1700 yang ditargetkan; 9 orang telah dilatih untuk Master GAP, dan 12 Orang untuk Lingkungan (GEP), 26 Orang Petani andalan telah dilatih untuk menjadi pelatih GAP, 403 orang petani telah dilatih GAP, membangun 2 Unit Pembibitan Kakao dengan kapasitas 2500 unit bibit dari 4 unit yang ditargetkan, mengembangkan Kegiatan Cocoa Learning Center (CLC). dan Koperasi SEKATA telah disyahkan sebagai pemegang Sertifikat UTZ untuk periode 1 April 2016 hingga 31 Maret 2017.
Menurut Abdul Syukur Sialana, tantangan utama program ini adalah pada managemen untuk menjalankan Start-up Business mereka (Sertifikasi UTZ). Ada cara untuk menciptakan Loyalitas mereka, namun memang membutuhkan dana tambahan yang kaitannya dengan monitoring dan pendampingan. Hal ini tentunya tidak bisa dijalankan secara maksimal, walaupun koperasi ini memiliki 1 unit yang khusus menangani sertifikasi dan unit Internal Management System (IMS).
Pertemuan koordinasi ini menghasilkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) untuk tahun 2017 yang merupakan rencana kerja bersama antara Pemerintah Kabupaten Mamuju dengan Swisscontact SCPP. RKT ini berupa kegiatan Pengembangan akses pasar melalui dukungan penguatan kelompok dan koperasi petani kakao; Pelatihan Good Agricultural Practices (GAP), Good Nutrition Practices (GNP) dan Good Financial Practices (GFP) bagi para petani kakao; Pelatihan institusi keuangan; Pelatihan Agribusiness Financing Facility (AFF) di level kabupaten; Pelaksanaan Audit Internal pada Internal Control System (ICS) serta audit eksternal; Pelatihan GSP (Good Social Practices) bagi para petani kakao dan keluarganya; Pendampingan Koperasi Tani ; Pembangunan dan Pemeliharaan learning center; Pembangunan dan pendampingan pembibitan kakao; Pelatihan perencanaan dan analisis bagi masyarakat; Pelatihan kepemimpinan bagi perempuan; Pelatihan manajemen ekonomi rumah tangga; Pelatihan kewirausahaan bagi kaum muda; Pelatihan tentang hak anak dan perlidungan anak; Pelaksanaan laporan rutin tiga bulanan kepada Bappeda Kabupaten dan Pihak Kedua; serta Pelaksanaan program di tingkat kabupaten dengan melibatkan stakeholder terkait setidaknya satu ekspose tahun sekali.