Berita

Anda di sini

Depan / Berita


Berita Nusa Tenggara Timur

FGD Lesson Learned Best Practice – Archipelagic Dryland Agriculture (ALRIC)



LPIU-PETUAH  Undana melakukan Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) tanggal 18 Mei 2016 lalu  dalam rangka penjaringan pengetahuan hijau, terutama yang terkait dengan praktik-praktik terbaik (best practices) dalam pengelolaan sumberdaya alam (natural resource management, NRM) dan produksi pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture, SA) di lahan kering, yang diselenggarakan dalam beberapa tahap dalam Q3 program PETUAH-MCA-Indonesia. FGD ini dilakukan bersama dengan tiga orang pakar dari Fakultas Pertanian Undana (Dr. Muhamad Kasim, Dr.

Workshop Forum Multi Pihak untuk Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah



Setelah berhasil melaksanakan Workshop Forum Multi Pihak untuk Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Konsorsium Karbon Biru kembali melaksanakan kegiatan yang sama untuk Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah, bertempat di Aula Hotel Elvin Waingapu, hari ini tanggal 20 Mei 2016.  Sejumlah peserta yang berasal dari unsur SKPD, LSM, Swasta dan Pemerintah Desa Lokasi Program Konsorsium Karbon Biru di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Timur serta perwakilan MCA-Indonesia Bapak Fransiskus Harum (PRM NTT) dan Bapak Umbu Ndamu (DRM Sumba Timur- Sumba Tengah) berkumpul untuk

Workshop Forum Multi Pihak - Pengelolaan Pengetahuan Pembangunan Pesisir Rendah Emisi



Proyek Pengelolaan Pengetahuan Pembangunan Sumberdaya Pesisir Rendah Emisi yang dilaksanakan oleh Konsorsium Karbon Biru atau Blue Carbon Consortium (BCC) dengan fasilitas dana hibah dari Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) saat ini telah memasuki kegiatan kuartal ketiga. Pada kuartal-kuartal sebelumnya, Konsorsium Karbon Biru telah melaksanakan kajian mengenai Identifikasi dan Analisa Forum Multi Pihak (FMP) atau Multi Stakeholder Forum di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kunjungan Koordinasi ke PETUAH dan Audiensi dengan Bappeda Provinsi NTT



Delapan bulan sudah Yayasan BaKTI berperan sebagai manajer pengetahuan bagi aktivitas pengetahuan hijau dan penerima hibah Proyek Kemakmuran Hijau MCA Indonesia yang berfokus pada isu pertanian berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat dan energi baru terbarukan. Proses pengumpulan, dokumentasi dan penyebaran pengetahuan hijau yang dilakukan BaKTI tentu saja melibatkan mitra-mitra penerima hibah Proyek Kemakmuran Hijau, jejaringnya yang luas, media dan kegiatan yang dapat menjangkau banyak pemangku kepentingan dan penerima manfaat.

Rapat Koordinasi Teknis : Perumusan Indikator Penganggaran Hijau di Indonesia pada Tingkat Daerah



Menyadari bahwa Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK) yang diakibatkan terutama dari perubahan guna lahan dan deforestasi, Indonesia berkomitmen untuk mencapai pengurangan emisi karbon yang signifikan (26 persen dari BAU) pada tahun 2020 dan kemudian dalam COP21 di Paris Indonesia kembali mengutarakan komitmen untuk menurunkan GRK sampai 29 persen pada tahun 2030.

Rapat Koordinasi dan Persiapan Workshop Forum Multi Pihak di Nusa Tenggara Timur



Blue Carbon Consortium (BCC) yang beranggotakan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL IPB), Perkumpulan YAPEKA, dan Yayasan Transform turut andil dalam Proyek Pengelolaan Pengetahuan Wilayah Pesisir Rendah Emisi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan akhir pelaksanaan proyek oleh BCC adalah meningkatnya pengelolaan pengetahuan dan praktek-praktek cerdas melalui mengintegrasikan strategi pembangunan rendah emisi ke dalam perencanaan dan praktek pengelolaan sumberdaya pesisir.

Mengenal Kembali Sistem Ketahanan Pangan Masa Lalu untuk Pertanian Berkelanjutan Masa Kini



Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah semi-arid dengan curah hujan rendah.  Sebagian besar penduduknya menggantungkan penghidupan kepada pertanian lahan kering terutama jagung dan padi ladang.  Sementara jaminan pasokan air untuk produksi pangan hanya mengandalkan pada curah hujan musiman. Masa kekeringan yang terlalu panjang maupun berlebihnya curah hujan, kadang menyebabkan gagal panen atau menurunkan hasil panen rata-rata.  Hampir setiap tahun masalah rawan pangan terjadi di Sumba Timur seperti yang dialami oleh sedikitnya 20 desa tahun 2015 lalu.

Pelatihan Perawatan Biogas dan Pengelolaan Bio-slurry



Sejak Tahun 2016 HiVOS dan Konsorsiumnya bekerjasama dengan MCA-Indonesia. Proyek yang bernama ‘Project TERANG’ atau Investasi di Energi Terbarukan Pedesaan, Masyarakat Terpencil, bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian melalui pemanfaatan energi terbarukan di masyarakat pedesaan dan model bisnis yang berkelanjutan dari teknologi Renewable Energy (RE) off-grid diadopsi.

Halaman