Berita

Anda di sini

Depan / Berita


Berita Jambi

Tingkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Melalui Konsorsium

Kesamaan ide, gagasan dan cita-cita juga bisa menjadi penggerak mengumpulkan orang untuk mencapai tujuan. Bukan hanya soal kegemaran, akan tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat.

Ini yang mendorong Jaya Nofyandri bersama beberapa kelompok lainnya untuk membentuk konsorsium yang memiliki ide dan gagasan untuk kesejahteraan masyarakat.

Inspirasi Hijau Perempuan Desa (bagian 2)

Perempuan di Jambi juga terlibat di proses akhir pertanian hutan (agroforestry/). Sapura, petani kopi di Desa Mekar Jaya, Tanjung Jabung Barat, menjelaskan kepada Republika, akhir 2016,  perempuan terlibat di proses setelah panen. Untuk kopi kebagian menyangrai kopi kemudian membuat bubuk. Untk pinang kebagian membelah buah pinang. Sapura juga menjadi pengurus Kelompok Tani Sri Utomo.Membentuk organisasi petani, para petani perempuan itu memiliki pertemuan rutin tiap minggu membahas permasalahan. "Sebelum ada KWT, kerjanya  masing-masing," ujar Rasidah.

Inspirasi Hijau Perempuan Desa (bagian 1)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika, Priyantono Oemar

Masyarakat memberdayakan diri untuk menciptakan kemakmuran hijau bersama organisasi masyarakat sipil dan pemerintah. Mereka berorganisasi bahu-membahu untuk bisa berdaya secara ekonomi sekaligus menyelamatkan lingkungan. Berikut ini catatan wartawan Republika, Priyantono Oemar, tentang upaya komunitas bersama dengan organisasi masyarakat sipil dan pemerintah mengentaskan kemiskinan.

Satu Peta Untuk Satu Tujuan; Maju dan Sejahtera

“Kami sempat punya masalah tentang pemetaan lahan. Ada sebuah kawasan yang salah diinterpretasikan. Satu pihak memandang sebagai kawasan hutan, satu pihak memandang sebagai bukan kawasan hutan. Masalah ini masih berusaha kami selesaikan,” kata Ammar Sholahuddin, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana BAPPEDA Provinsi Jambi.
Cerita itu menjadi pembuka dalam pertemuan antara tim Land Equity International (LEI) dengan BAPPEDA Provinsi Jambi yang dilangsungkan tanggal 2 Desember 2016 di ruang rapat BAPPEDA Provinsi Jambi.

Makmur Dan Cerdas Di Sekolah Lapang

Siang itu di sebuah bangunan di antara pepohonan di tepi sawah dalam kawasan Desa Kota Karang, Kecamatan Kumpeh Hulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Tanah basah selepas hujan, lumpur di mana-mana, membuat orang sulit berjalan. Bangunan itu dari kayu, serupa rumah panggung dengan bagian bawah yang  lapang. Sebuah balai-balai kayu menempel ke dua tiang. Belasan orang duduk melingkar di atas papan di bawah rumah panggung itu. Sebagian besar adalah perempuan, tua dan muda.

FGD Tentang Pemetaan Jaringan dan Analisis Kebutuhan Pengguna Pengguna Pengetahuan Hijau Terkait Pengelolaan DAS Dan Hidropower Serta Konsultasi Publik Tehnical Review Dan Policy Brief

Bertempat di Hotel Novita Jambi, Konsorsium Petuah MCA Indonesia bersama LPIU Universitas Jambi menggelar FGD Tentang Pemetaan Jaringan dan Analisis Kebutuhan Pengguna Pengguna Pengetahuan Hijau Terkait Pengelolaan DAS Dan Hidropower serta Konsultasi Publik Tehnical Review dan Policy Brief. FGD yang berlangsung selama dua hari ini mulai 2 – 3 Juni 2016 bertujuan untuk pemetaan jaringan pengetahuan hijau terkait hydropower, pemetaan kebutuhan stakeholder terkait hidropower, kebijakan kebijakan terkait hydropower serta pengelolaan gambut dan kebutuhan lahan.

Sistem Informasi Manajemen untuk Efektifitas Pembangunan di Muaro Jambi

Pemerintah Indonesia melalui amanat Undang-Undang wajib mengelola bumi, air, dan kandungan yang ada di dalamnya sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat. Namun di sisi lain pengelolaan untuk kemakmuran masyarakat juga harus tetap menjaga kelestarian alamnya. Pengelolaan kekayaan bumi, air, dan kandungannya saat ini dilaksanakan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Pemerintah pusat, dan daerah harus mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik, akuntabel, dan transparan.

Perkebunan Kopi Berkelanjutan

Pertanian Berkelanjutan Indonesia adalah salah satu produsen pertanian terbesar di dunia untuk beberapa komoditas pertanian seperti karet, kakao, dan kopi. Dengan berinvestasi secara strategis dalam pembangunan pertanian kita dapat lebih meningkatkan produksi komoditas. Hal ini akan meningkatkan peri-kehidupan para petani, mengurangi angka kemiskinan negara, dan berkontribusi terhadap perekonomian lokal, regional, dan nasional.

Halaman