Membangun Ekowisata Berbasis Masyarakat

Anda di sini

Depan / Membangun Ekowisata Berbasis Masyarakat

Membangun Ekowisata Berbasis Masyarakat

Siapa yang tidak kenal Pulau Lombok, Pulau yang menawarkan keindahan alam yang luar biasa.  Seluruh kabupaten yang ada di pulau ini memiliki kekhasan yang ditawarkan bagi para  pengunjung terutama Lombok Timur.  Kabupaten Lombok Timur adalah kabupaten  terluas di pulau Lombok, mencapai 2.679,88 km⊃2. Kokohnya Gunung Rinjani juga menjadi daya tarik, sebab Lombok Timur masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Selain menawarkan keindahan dan panorama alam, kabupaten Lombok Timur memiliki beragam kearifan lokal yang hingga saat ini masih terjaga.  Berbagai upaya sedang dilakukan guna menjaga alam dan kearifan yang ada di daerah ini, salah satunya yaitu dengan konsep Ekowisata.
Ekowisata merupakan konsep untuk menjaga kelestarian alam dan kehidupan yang ada baik didalamnya maupun yang ada di sekitar dengan mengedepankan kesejahteraan masyarakat setempat. Merujuk pada potensi wilayah yang dimiliki Kabupaten Lombok Timur, Konsorsium Gema Alam (Gerakan Masyarakat Cinta Alam) Nusa Tenggara Barat bersama RMI (Rimbawan Muda Indonesia) melalui dukungan MCA-Indonesia, mengadakan Sosialisasi Program di tingkat desa yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus kemarin di Desa Beririjarak, Lombok Timur. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya di adakan di tingkat kabupaten. Kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah untuk penguatan inisiasi ekowisata dengan mengedepankan peran perempuan dan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki.


Tidak hanya sebatas bagaimana mengelola sumberdaya yang ada akan tetapi perlu juga mengedepankan kelestarian lingkungan  dengan kata lain mengembangkan wisata tanpa merusak alam. Terwujudnya ekowisata berbasis masyarakat menjadi harapan bagi masyarakat yang ada di lima desa target kegiatan Gema Alam-RMI. Desa yang menjadi target diantaranya Desa Suela, Mekar Sari dan sapit (Kec. Suela), Desa Beriri Jarak (Kec. Wanasaba) dan terakhir yaitu desa Pringgasela (Kec. Pringgasela). Tujuan utama dari program ini adalah bagimana mewujudkan ekonomi rendah karbon yang adil dan berkelanjutan, serta bagaimana memperbaiki kualitas hidup perempuan dan kelompok marjinal.
Pengembangan desa wisata bertujuan untuk membentuk masyarakat yang sadar wisata. Masyarakat diharapkan dapat memahami potensi wisata di desanya, dan dapat memanfaatkan potensi tersebut menjadi obyek wisata yang menarik pengunjung. Kelima desa ini setidaknya sudah ada aktivitas pariwisata di sekitar desa ini.
Desa wisata dapat menjadi basis pengembangan industri kreatif lainnya, misalnya industri kerajinan dan pertunjukan. Dengan demikian pembinaan menjadi desa Ekowisata diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa tersebut.


Menurut Pak Mansur  sebagai moderator dalam sosialisasi di 5 desa ini mengatakan konsep Ekowisata itu merupakan sebuah perjalanan oleh pelaku wisata (wisatawan baik domestik maupun intenasional) ke daerah wisata dengan tujuan selain menikmati keindahan alam ada edukasi yang diberikan baik mengenai budaya, pertanian sejarah dan berbagai macam kreatifitas masyarakat. Ekowisata ini tidak terlepas dari dukungan penuh masyarkat setempat. Dengan adanya program seperti ini dapat mengurangi angka pengangguran yang ada.
Untuk mewujudkan hal ini perlu ada upaya yang dilakukan oleh Gema Alam-RMI yaitu dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat lewat berbagai pelatihan guna mendukung potensi baik dari segi alam maupun kearifan yang di miliki. Kegiatan semacam ini disambut baik oleh masyarakat di 5 desa target. Selain dapat dukungan penuh dari masyarakat, perlu adanya dukungan pemerintah baik di tingkat desa, kecamatan, kabupaten maupun provinsi.
Perlu diketahui ke lima desa ini memiliki potensi yang berbeda-beda ini menjadi daya dukung terciptanya ekowisata berbasis masyarakat yang rendah karbon sebagai mana yang menjadi tujuan utama dari progam ini. Sumber pendapatan yang dihasilkan dan terciptanya Badan Usaha Milik Desa (BUMdes)

Feedback
Share This: