Workshop Forum Multi Pihak - Pengelolaan Pengetahuan Pembangunan Pesisir Rendah Emisi
Proyek Pengelolaan Pengetahuan Pembangunan Sumberdaya Pesisir Rendah Emisi yang dilaksanakan oleh Konsorsium Karbon Biru atau Blue Carbon Consortium (BCC) dengan fasilitas dana hibah dari Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) saat ini telah memasuki kegiatan kuartal ketiga. Pada kuartal-kuartal sebelumnya, Konsorsium Karbon Biru telah melaksanakan kajian mengenai Identifikasi dan Analisa Forum Multi Pihak (FMP) atau Multi Stakeholder Forum di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sampai tahap ini, telah dapat dihasilkan suatu kesimpulan pola yang paling baik dikembangkan dalam forum multi pihak ke depan. Kesimpulan ini akan menentukan bagaimana FMP dapat efektif sebagai alat komunikasi antara BCC dengan stakeholder, mengingat FMP sangatlah penting dalam konteks project MCA-Indonesia.
Pada tanggal 18 Mei 2016, bertempat di Aula Hotel Sinar Tambaloka telah dilangsungkan Workshop Forum Multi Pihak untuk Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Khusus pada workshop Forum Multi Pihak yang pertama ini output atau keluaran yang dihasilkan adalah Tujuan strategis FMP pada masing-masing kabupaten dan Rencana kerja/road map FMP tingkat Kabupaten sebagai Forum Pengetahuan Pengelolaan Wilayah Pesisir Pulau Sumba.
Adapun tujuan dari Multi Stakeholder Forum workshop adalah :
- Pemantapan hasil kajian mengenai identifikasi dan analisa Forum Multi Pihak (FMP) atau Multi Stakeholder Forum, khususnya di Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Memantapkan dukungan dan peran oleh para stakeholders yang relevan, khususnya di Pulau Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Mensinergiskan dan menghilangkan kepentingan sektoral dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang periodik dalam FMP.
- Pembahasan materi konsep pembangunan rendah emsisi di wilayah pesisir, integrasi pembangunan rendah emisi kedalam RZWP3K, RZWP3K Provinsi, KLHS-SPRE berbasis pulau, IDSD (Infrastruktur Data Spasial Daerah), peningkatan kapasitas aparatur pemerintah tentang SPRE dan GIS, mendorong kebijakan integrasi SPRE kedalam RPJMDES
Workshop yang melibatkan peserta dari unsur SKPD, NGO maupun swasta ini juga dihadiri oleh Bapak Fransiskus Harum (PRM MCA-Indonesia, NTT), Bapak Umbu Ndamu (DRM MCA-Indonesia membawahi Sumba Timur dan Sumba Tengah) serta Bapak Stefanus Segu (DRM MCA-Indonesia Sumba Barat dan Sumba Barat Daya). Dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Bapak Fransiskus Harum menyampaikan harapan pada semua peserta agar proses diskusi selama sehari tersebut dimanfaatkan dengan baik untuk berbagi informasi sesuai dan pengetahuan sesuai peran masing-masing, demi mewujudkan pengelolaan wilayah pesisir yang rendah emisi bagi kesejahteraan masayarakat.
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang Pengenalan Strategi Pembangunan Rendah Emisi dan KLHS dalam Perencanaan Wilayah Pesisir oleh Bapak Prianto Wibowo dan Forum Multi Pihak Kabupaten oleh Bapak Suyono dari BCC, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan membagi peserta kedalam dua kelompok berdasarkan wilayah yaitu Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya. Secara umum Workshop Forum Multi Pihak ini berhasil membentuk pengurus, merumuskan visi misi serta memetakan tantangan, solusi dan harapan untuk Forum Multi Pihak Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Add new comment