Pusat Unggulan untuk Pertanian Tahan Perubahan Iklim
Pusat Unggulan untuk Pertanian Tahan Perubahan Iklim (Center of Excellence for Climate Change Agriculture Resilience/CoE CLEAR) yang didirikan Green Knowledge Konsorsium PETUAH di Universitas Mataram merupakan bagian dari kerjasama kegiatan Pengetahuan Hijau bagian dari Proyek Kemakmuran Hijau MCA – Indonesia. Untuk dapat bekerja efektif dan efisien, pusat unggulan yang baru terbentuk ini memerlukan suatu panduan kerja sehingga arah kegiatan dan sasaran program jelas dan CoE ini dapat mencapai tujuannya dengan baik, untuk itu perlu disusun peta jalan (roadmap) CoE CLEAR untuk 2015 – 2020. Dalam implementasi roadmap tersebut akan banyak bekerjasama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam penyusunan roadmap, CoE CLEAR harus mengakomodir dan mensingkronkan dengan pendapat dan usulan calon mitra kerjanya, tanpa mengurangi volume program kegiatan yang telah disetujui pihak MCA Indonesia. Pada tanggal 17 Desember 2015 bertempat di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Lombok Utara, PETUAH Unram melaksanakan FGD untuk menjaring masukan untuk penyusunan roadmap CoE CLEAR. FGD ini dihajatkan untuk mendapatkan informasi, pendapat, masukan pemikiran dari pihak pemangku peran (stakeholders) terutama yang mempunyai pengalaman dan pemikiran tentang pertanian tahan perubahan iklim, dan pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian dalam arti luas. FGD ini dibuka oleh Asisten II Pemerintah Kab. Lombok Utara dan dihadiri oleh beberapa perwakilan Bappeda, Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, dan beberapa perwakilan penyuluh pertanian dan peternakan. FGD ini dilaksanakan secara bertahap di tiga kabupaten wilayah kerja MCA – Indonesia Nusa Tenggara Barat, meliputi Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Mengawali FGD ini, pengantar mengenai Program CoE CLEAR yang dibawakan oleh Bapak Ir. I Gusti Lanang Parta Tanaya, Ph.D dan Bapak Joko Priyono dari PETUAH UNRAM. Semua pengetahuan yang dihasilkan dari riset unggulan akan disimpan, dikumpulkan di Knowledge Management Information System (KMIS) baik yang sudah dilaksanakan oleh peneliti maupun praktisi termasuk local wisdom. Harapannya akan ada intervensi kebijakan, link dan match dengan kebijakan di daerah, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu juga merekam, mendiseminasikan, mereplikasikan praktik cerdas yang terkait pengetahuan hijau. UNRAM ditugaskan untuk mendirikan pusat unggulan IPTEK Pertanian Tahan Iklim. Yang akan dihasilkan ke depan:
1. New skill dan New Knowledge, pengetahuan setelah diuji akan menemukan pengetahuan yang tahan iklim
2. Pelatihan advoasi dalam intervensi kebijakan
3. Verifikasi pengetahuan hijau (proof of concept)
Contoh knowedge yang dapat dicapture:
1. Demfarm 500 Ha padi di IPD 3 S + Teknologi budidaya prima
2. Demfarm Teknologi Budidaya Jenuh Air (Kedelai)
3. Traktor Fastrex
Dalam FGD ini diperoleh beberapa masukan dari peserta yang hadir diantaranya : penjabaran bentuk kegiatan/program harus lebih jelas sehingga dari SKPD terkait dapat mengetahui, dapat berkontribusi pada beberapa kegiatan tersebut, selain itu sudah ada beberapa program yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian yang dapat dimasukkan sebagai beberapa fokus penelitian seperti konversi energy jambu biji menjadi bioethanol, bio slurry dan pemanfaatan tenaga surya. Selain itu, dianggap perlu dipertimbangkan dan diperhatikan mengenai sustainability program ini setelah MCA – Indonesia berakhir, dan memperkenalkan program ini kepada dunia pendidikan sejak dini. Penyuluh pertanian dan peternakan sebagai yang bekerja langsung di lapangan, banyak pengetahuan lokal yang diharapkan dapat dimasukkan di CoE CLEAR nantinya. Pemerintah Lombok Utara secara jelas menyatakan dukungannya mengenai rencana program ini. Harapannya diakhir program, ada 80 kelompok tani yang menerima manfaat program ini.
Add new comment