Pelatihan Pemanfaatan Bio-Slurry dan Gender Guna Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga

You are here

Home / Pelatihan Pemanfaatan Bio-Slurry dan Gender Guna Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga

Pelatihan Pemanfaatan Bio-Slurry dan Gender Guna Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga

Konsorsium Hivos-Yayasan Rumah Energi (YRE) melanjutkan rangkaian kegiatan dalam rangka pelatihan pemanfaatan ampas Biogas atau yang dikenal dengan Bio-Slurry dan pelatihan Gender dalam program GADING/PROFARM. Tanggal 29 April 2016 Hivos-YRE mengadakan acara di dusun Batukarang, Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Peserta yang hadir berasal dari para pengguna biogas. Biogas yang dimanfaatkan ini berbeda dengan lokasi tempat acara sebelumnya. Di desa ini masyarakat memanfaatkan biogas dengan cara berkelompok. Dalam pengisian limbah ternak yang dimasukkan ke reaktor dilakukan secara gotong royong. Begitu juga dengan perawatannya dilakukan secara bersama-sama. Kesadaran ini muncul karena para pengguna menyadari manfaatnya baik untuk aktivitas di dapur maupun penerangan rumah. Kegiatan ini dilakukan hampir 3 tahun dan berjalan dengan lancar HiVOS-YRE dalam pelatihan ini guna menjaga rasa gotong royong yang sudah terbentuk dan meningkatkan pengetahuan.

Program pelatihan pengembangan kapasitas ini diperuntukkan bagi para pengguna baik laki-laki maupun perempuan. Pelatihan dimulai dengan materi tentang cara pemanfaatan Bio-Slurry. Bio-slurry adalah produk akhir pengolahan limbah yang berbentuk lumpur yang dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Manfaat bio-slurry diantaranya sebagai pupuk baik pupuk cair maupun padatan. Selain dijadikan pupuk, bio-slurry bisa dijadikan sebagai tambahan bahan untuk pembuatan pakan ikan. Beberapa peserta ada yang sudah memanfaatakan akan tetapi lebih banyak yang belum mengerti manfaat dari Bio-slurry. Diskusi mulai berjalan lancar dan peserta mulai melontarkan beberapa pertanyaan terkait bio-slurry. Bukan hanya memaparkan terkait Bio-slurry dalam pertemuan ini juga membahas terkait gender.

Ketika materi gender disampaikan peserta tidak memahami apa itu gender. Untuk memperjelas konsep dari gender dan memberi pemahaman sebelum melakukan beberapa rangkaian pelatihan terkait gender, pak Ican dari HiVOS-YRE memaparkan presentasi tentang gender. Pengetahuan tentang pemanfaatan Bio-slurry oleh perempuan merupakan suatu hal yang baru. Perempuan biasanya memiliki pengetahuan khusus yaitu sebatas sebagai pengguna gasnya dan perawatan di dapur seperti perawatan kompor. Selebihnya dilimpah ke kaum laki. Dibandingkan dengan laki-laki, pengetahuan perempuan hanya sebatas kebutuhan untuk rumah tangga. Perbedaan pengetahuan dalam pemanfaatan Bio-slurry menentukan tingkat pendapatan jika dipandang secara ekonomi dikarenakan perempuan lebih kreatif. Hal ini terungkap disaat melakukan diskusi terkait pembagian peran.

Pemateri mengajak para peserta yang hadir untuk membuka wawasan mulai dari pengenalan tentang peranan yang dilakoni oleh peserta hingga menuliskan mimpi dan cara mencapainya. Sehingga peserta mengerti tentang berbagi peran yang harus dilakukan. Para peserta merasa bersemangat dan senang mengikuti pelatihan yang perdana dilakukan di desanya. Hal ini bisa kita lihat dari tingkat kehadiran walau diguyur hujan yang deras tidak mengurangi semangat terutama kaum perempuan.

Program GADING/PROFARM ini memiliki  tujuan guna meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga dengan memanfaatkan limbah biogas atau bio-slurry. Dengan adanya usaha sampingan seperti ini  mengurangi pengeluaran dan mendorong usaha baru. Misalnya usaha pembuatan pupuk, pakan dan usaha budidaya ikan. Selain dapat meningkatkan ekonomi yang berkelanjutan para pengguna biogas juga dapat membantu melestarikan lingkungan seperti keluaran yang diharapakan dalam program ini.

Contact
Share This:

Add new comment

Plain text

  • No HTML tags allowed.
  • Web page addresses and e-mail addresses turn into links automatically.
  • Lines and paragraphs break automatically.
CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.