Desa Lendang Nangka Utara Dulu, Kini dan Nanti
Pada tanggal 24 Januari 2015 bertempat di kantor desa Lendang Nangka Utara, Kabupaten Lombok Timur. Konsorsium Hijau melaksanakan kegiatan penyampaian hasil temuan yang ada di desa fokus penelitian. Kegiatan ini ini dihadiri oleh kepala Desa, Kepala Dusun yang ada di Lendang Nangka Utara, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pemuda. Sebelum melakukan kegiatan Desiminasi Hasil terlebih dahulu dilakukannya kegiatan penggalian data dan pemetaan secara partisipatif. Pandu tanahair diberi kesempatan lebih aktif dalam penelitian yang dilakukan selama 12 hari. Setelah melakukan kegiatan tersebut didapatkan beberapa isu penting seperti, isu dibidang pertanian dan peternakan, potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan peluang Wirausaha Hijau. Desa ini merupakan desa baru yang berdiri pada tahun 2010. Terbentuknya desa ini tidak terlepas dari keterlibatan pemuda dan masyarakat, peran dari pemuda demi pembangunan di desa ini sangat dirasakan manfaatnya.
Menurut salah satu perwakilan tokoh masyarakat mengatakan bahwa pandu tanahair memberikan kontribusi terlebih tentang penggalian pengetahuan yang dulu pernah ditinggalkan oleh masayarakat. Sekarang masyarakat baru mengetahui bahwa di desanya memiliki peradaban yang tidak kalah dengan desa-desa yang ada di tempat lain. Salah satu contoh temuan di bidang pertanian adalah cara mengendalikan hama penyakit tanaman dengan menggunakan bahan alami seperti pemanfaatan buah Maja (bahasa Sasak “Buah Bile”). Pengobatan pada ternak biasanya menggunakan bahan dari alam, seperti penyakit borok tau atau penyakit luka, menggunakan tembakau, sapi yang baru melahirkan diberikan daun pepesuk dan terasi, untuk menambah air susu menggunakan daun ketujur (Turi). Sedangkan potensi untuk energi baru terbarukan sebagian sudah mulai memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas. Setelah penyampaian hasil temuan di lapangan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi guna menjaring informasi tambahan. Ada beberapa masukan yang disampaikan oleh tokoh masyarakat terutama tentang tambahan potensi yang dulu hilang kini dirasakan dan perlu diterapkan guna kehidupan yang berkelanjutan sehingga nantinya dapat diteruskan oleh anak cucu mereka.
Selain potensi hasil temuan seperti yang disampaikan pada pertemuan tersebut. Ada potensi besar yang perlu penanganan yang serius yaitu tanaman nanas. Mendengar kata Lendang Nangka Utara selalu identik dengan Nanas. Desa ini menjadi produsen nanas sepanjang tahun. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah kurangnya pelatihan tentang cara pengolahan menjadi produk-produk yang memberikan daya saing di pasar. Peran dari semua kalangan sangat menentukan keberlanjutan potensi wirausaha yang ada di desa Lendang Nangka Utara. Harapan dari masyarakat perlu adanya upaya dalam memperbaiki kualitas, cara pengolahan, serta pemasaran produk. Jika ini diterapkan maka akan terbentuk pondasi usaha, sehingga mengurangi angka kemiskinan dan terwujud masyarakat Desa Lendang Nangka Utara yang sejahtera.
Add new comment