Aplikasi Lemna Sebagai Pakan Babi Organik
Propinsi NTT adalah Propinsi dengan populasi babi terbanyak, pada tahun 2015 tercatat ada sekitar 1.844.930 ekor dengan biaya makanan mencapai 70-80% dari penghasilan. Oleh karena itu pemanfaatan lemna di NTT sangat membantu masyarakat untuk mengurangi penggunaan bahan pakan yang mengandung zat kimia berbahaya dan mengurangi biaya pakan ternak yang sangat mahal dan susah diperoleh. Jika dibandingkan dengan sumber pakan lainnya lemna sangat mudah didapatkan, biasa ditemukan di air-air yang tergenang. Lemna mempunyai banyak manfaat untuk ternak, selain kualitasnya yang bagus lemna juga mempunyai kandungan protein 45% dan budidayanya juga sangat sederhana.
Pada tanggal 28 September 2016 telah dilaksanakan Pelatihan Pengelolaan Pakan Ternak Berbasis Lemna oleh Yayasan Rumah Energi berlokasi di Lumbuwangga desa Wanga, kecamatan Pandawai, Sumba Timur. Kegiatan ini merupakan pelatihan lanjutan dari pelatihan tentang Bioslurry yang telah dilakukan pada bulan Januari yang lalu dan diikuti oleh 22 orang warga desa Wanga. Pelatihan ini difasilitasi oleh Bapak Antonius Jehemat dari Politani Kupang.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 12.00 – 15.00 Wita, selain diisi dengan penjelasan materi terkait kandungan gizi lemna dan perhitungan kebutuhan makan ternak babi ada juga sesi praktek langsung pembuatan pakan ternak babi dari lemna.
Beberapa bahan yang diperlukan untuk membuat pakan babi organik ini adalah tepung jagung, konsentrat, dedak padi, lemna, dan pig mix. Adapun teknik pencampuran untuk babi berumur 2-3 bulan untuk sekali makan yaitu tepung jagung 700gr, konsentrat 700gr, dedak padi 500gr, lemna 100gr dan pig mix 10gr. Campur bahan mulai dari bahan yang paling sedikit ke bahan yang paling sedikit berikutnya hingga bahan yang paling banyak dan simpan ditempat yang aman.