Kunjungan Regional Tim Kedubes Amerika Serikat ke Sulawesi Barat
Ada pemandangan berbeda di ruang kerja gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh di pagi hari Rabu 13 Januari 2016. Pagi itu dua orang perwakilan dari kedutaan besar Amerika Serikat untuk Indonesia datang bertamu. Mereka adalah Sarah Mathur dan Zachary Haugen, keduanya adalah regional Liaison Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.
“Kami sengaja datang ke sini untuk belajar budaya dan mengenal lebih dekat Sulawesi Barat.” Kata Sarah Mathur dengan bahasa Indonesia yang terpatah-patah. Sarah Mathur juga mengaku penasaran ingin tahu banyak tentang Sulawesi Barat yang memilih memisahkan diri dari Sulawesi Selatan pada tahun 2004.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh banyak bercerita tentang potensi daerah mereka yang belum tergarap secara maksimal. Salah satunya adalah potensi di bidang kakao.
Menurut penuturan kepala dinas perkebunan Sulawesi Barat, Ir. Supriyatno MM, luas lahan perkebunan kakao di Sulawesi Barat mencapai angka 186.000 Ha. Dari luas lahan tersebut, 86%-nya dimiliki oleh petani konvensional dan sisanya oleh perusahaan. Meski kakao sudah lama ada di provinsi ke-33 ini namun baru selepas tahun 2008 kakao digarap dengan serius. Penggarapan serius yang dimaksud Ir. Supriyatno MM adalah dengan usaha-usaha pembaharuan tanaman kakao dan pengembangan kemampuan petani dalam menanam dan memproduksi kakao. Oleh pemerintah provinsi Sulawesi Barat, usaha ini diberi nama Gerakan Pembaharuan Kakao (GPK) yang dicanangkan sejak Agustus 2008.
“Saya rasa kerjasama kedua negara sudah cukup erat. Meski begitu saya meminta agar perwakilan MCA di Sulawesi Barat juga bisa ikut mendorong agar kerjasama kedua pihak bisa berjalan lebih cepat.” Kata gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh.
Selama kurang lebih 30 menit, kedua perwakilan kedutaan besar Amerika Serikat itu diterima oleh Gubernur Sulawesi Barat sebelum mereka dan rombongan menuju kantor bupati Mamuju. Di kantor bupati Mamuju, Sarah Mathur dan Zachary Haugen meninjau ruangan penyedia Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) kabupaten Mamuju. Di ruangan ini, Sarah Mathur dan Zachary Haugen melihat langsung perkembangan proses LPSE yang juga merupakan hasil kerjasama pemerintah Kabupaten Mamuju dengan MCA Indonesia.
Dari ruang LPSE rombongan lalu beranjak ke ruang kerja bupati Mamuju dan diterima langsung oleh pejabat sementara bupati Mamuju, Ir. Andi Bebas Manggazali. Dalam sambutannya, Ir. Andi Bebas Manggazali mengungkapkan rasa terima kasih menyambut kunjungan wakil kedutaan besar Amerika Serikat itu.
Selain pejabat bupati Mamuju, beberapa pejabat teras kabupaten Mamuju juga ikut memberikan laporan dan sekaligus mengeluarkan uneg-uneg seputar program kerjasama antara kabupaten Mamuju dengan pemerintah Amerika Serikat lewat MCC dan MCA Indonesia. Berbagai pertanyaan dan usulan coba dijawab dan ditampung oleh kedua perwakilan kedutaan besar Amerika Serikat itu.
“Kami sebenarnya tidak mewakili MCC dan MCA ke sini, tapi semua usulan dan masukan dari forum ini akan coba kami teruskan kepada pejabat yang berwenang.” Kata Sarah Mathur.
Pertemuan yang berlangsung cukup interaktif tersebut berlangsung hingga jam makan siang sebelum rombongan beranjak menuju desa Kalukku, kecamatan Kalukku, Kbupaten Mamuju. Tempat yang dituju adalah salah satu kebun kakao dampingan Swisscontact. Turut serta dalam rombongan adalah Pasennangi, Area Manager Swisscontact Mamuju.
Di kebun kakao milik Pak Rahmat –salah seorang key farmer dampingan Swisscontact- kedua wakil dari kedutaan besar Amerika Serikat itu banyak bertanya tentang proses pendampingan Swisscontact sampai dengan perubahan yang dirasakan oleh para petani kakao.
Kunjungan Sarah Mathur dan Zachary Haugen beserta beberapa pejabat kabupaten Mamuju diakhiri dengan melihat langsung pabrik pengolahan kakao di Desa Pammulukang, kecamatan Kalukku, kabupaten Mamuju. Di rumah Bapak Tanda yang sekaligus juga ketua kelompok tani Tajang Pammase, rombongan melihat langsung bagaimana biji kakao diolah menjadi cokelat batangan.
“Rasanya cukup lezat.” Kata Zachary ketika ditanya tentang rasa cokelat olahan kakao yang diproduksi di sebuah rumah sederhana di halaman belakang rumah pak Tanda.
Ketika ditanya tentang kesannya di hari pertama melihat langsung Sulawesi Barat dan Mamuju, baik Sarah Mathur dan Zachary Haugen mengaku sangat senang dengan pengalaman yang mereka dapatkan hari itu. Pun mereka sangat optimis bahwa Mamuju khususnya dan Sulawesi Barat pada umumnya akan bisa berkembang pesat di masa depan.
Kirim komentar