Koordinasi Teknis pertama LPEM-FEB UI di Sulawesi Barat
Tanggal 21 Kemarin telah dilaksanakan rapat kordinasi teknis oleh LPEM-FEB UI mengenai implementasi penganggaran Hijau di tingkat Pemerintah daerah di ruang pertemuan Bappeda Sulawesi Barat, Rapat Koordinasi Ini adalah, rapat kordinasi pertama yang dilakukan oleh LPEM-FEB UI di Sulawesi Barat, Bahkan Pertemuan Multistakeholder ini bisa dibilang pertemuan pertama yang dilaksanakan oleh penerima hibah pengetahuan Hijau Dari MCA-Indonesia di Sulawesi Barat.
Rapat koordinasi ini dibuka oleh Kabid Fispra Bappeda Provinsi Sulawesi Barat, Bapak Ir. H. Muh. Aksan, MT yang juga memberikan pandangan terkait Gas Rumah kaca dan dampaknya terkait perubahann iklim, selain itu juga disampaikan dalam presentasinya mengenai komitmen Sulawesi Barat dalam mendukung mitigasi terhadap perubahan iklim dengan adanya peraturan gubernur no.25 tahun 2012 yang merupakan perpanjangan dari peraturan presiden no 61 yang dikeluarkan pada tahun 2011 mengenai target penurunan emisi Karbon Indonesia sebesar 26% secara sukarela (business-as-usual) pada tahun 2020.
Kegiatan yang juga dihadiri oleh berbagai SKPD terkait seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, juga dari Bappeda sendiri menjadi ramai setelah pak Ledi dari LPM-UI menyampaikan data temuan sementara dan mengajak SKPD untuk sama sama memberikan komitmen untuk penganggaran hijau ini.
Diskusi membahas pentingnya untuk mengajak serta masyarakat diluar SKPD terkait karena masyarakat juga lah yang akan menjalani pengaruh dari penganggaran hijau ini. Khususnya di bidang ekonomi karena kemungkinan besar akan merubah pola mata pencarian mereka.
Selain SKPD datang juga dari ketua Dewan Kehutanan Sulawesi Barat Bapak Nasrudin yang menyarankan agar mensosialisasikan mengenai pergub tersebut kepada SKPD terkait karena merasa walaupun pergub tersebut sudah ada dari tahun 2012, tetapi gaungnya kurang terdengar.
Untuk LPEM-FEB UI sendiri, kedepannya mereka akan melanjutkan desk study mengenai green budgeting ini yang kemudian akan dilanjutkan dengan Pelatihan bersifat Training of trainers kepada SKPD yang dipilih untuk menjadi agen perubahan yang diharapkan dapat membagi ilmunya kepada rekan kerjanya yang lain
Kirim komentar