Koordinasi Perkembangan Demoplot di Wilayah Dampingan Kabupaten Lombok Timur

Anda di sini

Depan / Koordinasi Perkembangan Demoplot di Wilayah Dampingan Kabupaten Lombok Timur

Koordinasi Perkembangan Demoplot di Wilayah Dampingan Kabupaten Lombok Timur

Proyek Pengelolaan Pengetahuan Tata Kelola Sumber Daya Pesisir Rendah Emisi di Nusa Tenggara Barat yang dikelola oleh Blue Carbon Consortium (BCC) yang beranggotakan PKSPL-IPB, YAPEKA serta TRANSFORM, kini memasuki quartal ke 7. Proyek yang didanai oleh MCA-Indonesia memiliki tujuan untuk bagaimana pengelolaan pengetahuan dan praktik cerdas dalam mendukung integrasi strategi-strategi pembangunan rendah emisi dalam pengelolaan, perencanaan dan praktek-praktek tata kelola sumber daya pesisir. Proyek yang sudah berjalan selama 6 Quartal ini akan membantu menjawab tantangan tentang bagaimana memanajemen suatu pengetahuan kaitannya dengan pembangunan  rendah emisi yang ada di Nusa Tenggara Barat khususnya di Lombok Timur.
Di kabupaten Lombok Timur sendiri, BCC pada Q6 sudah melaksanakan beberapa aktivitas seperti Pembangunan Demplot untuk pengembangan bagang ikan dengan sistem energi terbarukan dengan membangun terminal charger battery untuk tenaga surya di Teluk Jor, Desa Jerowaru, penentuan zona inti di Teluk Jor, serta yang terakhir yaitu sosialisasi dan musyawarah pembentukan desa ekowisata di Desa Padak Goar Kecamatan Sambelia. Untuk mendukung keberlanjutan dari program ini, BCC juga mengadakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat penerima manfaat.


Quartal 6 sudah berlalu, kini tinggal bagaimana menindaklanjuti kegiatan tersebut pada quartal 7. Dalam rangka mendapatkan dukungan dan masukan, BCC wilayah pendampingan Lombok Timur mengadakan kegiatan Rapat Koordinasi (RAKOR) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait di antaranya Dinas Perikanan dan Kelautan, Pariwisata, Bappeda, dan pemerintah Kecamatan serta pemerintah Desa Padak Goar. Acara Rakor ini diadakan pada tanggal 20 Mei 2017 bertempat di Kantor Bappeda Lombok Timur. Adapun hal-hal strategis yang perlu mendapatkan masukan antara lain:

  1. Keberlanjutan pengelolaan  bagan percontohan dan terminal charger battery dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
  2. Legalitas kawasan konservasi Teluk Jor beserta tindak lanjut pendanaan operasional pengelolaan
  3. Lingkup wilayah implementasi demoplot ekowisata yang ada di Kecamatan Sambelia.

Kunci keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan oleh BCC memerlukan adanya kolaborasi dinas terkait. Dalam sesi diskusi, para peserta rakor memberikan masukan, khususnya dinas pariwisata (Kabid Pengembangan Wisata) menyambut baik upaya BCC dalam mengupayakan adanya desa ekowisata yang ada di Padak Goar. Salah satu bentuk perhatian berupa rencana pengembangan ekowisata bisa menciptakan berbagai macam aktivitas masayarakat yang menjurus pada peningkatan ekonomi dan konservasi alam. Dinas pariwisata siap memfasilitasi baik dalam hal pembinaan masyarakat atau kelompok sadar wisata (POKDARWIS).
Dinas Pariwisata, Dinas PMD dan pemerintah kecamatan (sekcam) menyampaikan ungkapan rasa terimakasih kepada BCC karena ada perhatian terkait pemberdayaan Pokdarwis dan menginisiasi ekowisata yang peduli terhadap lingkungan di Padak Goar yang secara administrasi masuk di kawasan kecamatan Sambelia.

Feedback
Share This: