Kolaborasi IPB dengan NREL dalam Studi Kelayakan Green Prosperity di Target Area MCAI

Anda di sini

Depan / Kolaborasi IPB dengan NREL dalam Studi Kelayakan Green Prosperity di Target Area MCAI

Kolaborasi IPB dengan NREL dalam Studi Kelayakan Green Prosperity di Target Area MCAI

Green Prosperity (GP) Project berupaya untuk mengembangkan kemitraan kolaboratif antara petani dan sektor swasta yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan rumah tangga dan kegiatan sektor swasta. Proyek-proyek Kemakmuran Hijau yang mengembangkan sektor pertanian dari produksi hingga distribusi komoditas ke pasar akan membangun sinergi antara kepentingan-kepentingan bersama tersebut.

Pada tahun 2013, IPB bekerja sama dengan National Renewable Energy Laboratory (NREL), melakukan studi pra-kelayakan terhadap program GP yang didanai oleh MCAI.  Pra-studi kelayakan dilaksanakan di Kabupaten Merangin dan Muaro Jambi, Jambi dan Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Sulawesi Barat sebagai target area GP. Studi ini meninjau kondisi terkini dan ke depannya dari pengelolaan sumber daya alam, pertanian berkelanjutan, dan energi terbarukan. Adapun rekomendasi yang diberikan dari hasil studi antara lain:

1. Kabupaten Merangin, Jambi
a. Meningkatkan mekanisme pasca panen kopi dan kulit kayu manis. Penyimpanan biji kopi kering dan kulit kayu manis di dalam karung dan ruang tertutup untuk menghindari kontak dengan tanah atau benda asing lainnya.
b. Pemanfaatan listrik siaga (idle) di siang hari sebagai pengganti solar dan kayu bakar dalam pengolahan produk pertanian.
c. Pertimbangan pembangunan mikrohidro di Tanjung Alam dan Tanjung Mudo untuk mendukung masyarakat akan akses listrik dan menciptakan kesadaran pentingnya stabilitas aliran air.

2. Kabupaten Muaro, Jambi
a. Sosialisasi perencanaan pengelolaan Taman Hutan Rakyat (TAHURA).
b. Pengelolaan air perkebunan kelapa sawit pada lahan gambut dengan menggunakan stop log.
c. Budi daya perairan dapat dilakukan di kolam, keramba, dan keramba jaring apung.
d. Meningkatkan peran aktif perempuan (khususnya etnik Malay Jambi).

3. Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat
a. Sinkronisasi program GP dengan kegiatan wisata.
b. Pembangunan PLTMH.
c. Pelatihan pada petani cokelat dan kopi.
d. Perbaikan akses jalan.
e. Mendukung kegiatan perekonomian termasuk kain tenun yang dilakukan oleh perempuan.

4. Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat
a. Penanaman pohon cepat tumbuh seperti Gmelina, Albizia, dan Jabon Putih.
b. Sistem agroforestry dengan pola jagung-pohon.
c. Meningkatkan kualitas biji cokelat menggunakan fermentasi.
d. Pemindahan Solar Photovoltaic (PV) dari Pulau Karampuang ke pulau pulau yang ada di Bala-balakang. Hal ini dikarenakan Pulau Karampuang dapat menerima pasokan listrik dari Mamuju, sedangkan Bala-balakang dengan kondisi padat penduduk nelayan masih kekurangan infrastruktur sosial, terutama listrik.

Referensi:

Document Review: Green Knowledge on Natural Resource Management, Sustainable Agriculture, and Renewable Energy (PTH-IPB-RPT-Q4-2015-A4)

Sumber: http://petuah.org/kolaborasi-ipb-dengan-national-renewable-energy-labora...

Feedback
Share This:

Kirim komentar

Plain text

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Alamat web dan email otomatis akan diubah menjadi link.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.
CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.