Feasibility Study_Pengembangan Kegiatan Ekonomi Berbasis Rendah Karbon
Wilayah pesisir Lombok dan Sumba memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi seperti mangrove, terumbu karang (coral reefs) dan padang lamun (sea grass beds). Sehingga menjadikan wilayah tersebut sangat produktif dengan keberadaan estuaria, hutan bakau, padang lamun serta terumbu karang. Dengan demikian, keanekaragaman sumberdaya alam yang dimiliki oleh Lombok dan Sumba mengakibatkan wilayah tersebut menjadi pemusatan berbagai kegiatan pembangunan (ekonomi), seperti pemukiman, pertambakan dan tempat rekseasi (wisata). Sudah tentunya potensi yang dimiliki oleh Lombok dan Sumba tersebut haruslah dikelola secara bijak agar berkelanjutan di masa yang akan datang.
Dalam kerangka kebijakan pembangunan ekonomi berkelanjutan (economics sustainability) tidak dapat dipisahkan dari perspektif kelestarian fungsi ekosistem dan lingkungan (ecological sustainability) sebagai penopang seluruh sistem yang ada, termasuk keadilan bagi komunitas yang terlibat di dalamnya (community sustainability) serta tidak terlepas dari konsistensi kebijakan sebagai dasar implementasi pembangunan berkelanjutan itu sendiri (institutional sustainability). Salah satu strategi pembangunan berkelanjutan adalah Strategi Pembangunan Rendah Emisi (SPRE) atau dikenal dengan Low Emission Development Strategy.
Sebagai tindak lanjut dari studi KAP yang merekomendasikan kegiatan-kegiatan ekonomi atau mata pencaharian potensial, maka kegiatan ekonomi atau mata pencaharian potensial selain mampu memberikan benefit haruslah berkelanjutan (ramah lingkungan). Oleh karena itu, SPRE atau LEDS saat ini menjadi isu sentral dalam pembangunan ekonomi saat ini.
Pendekatan LEDS dalam kegiatan pengembangan kegiatan ekonomi atau mata pencaharian lebih kepada memberikan peluang untuk mengembangkan kegiatan ekonomi atau mata pencaharian yang lebih menguntungkan secara ekonomi dan lingkungan. Dimana menggunakan sumberdaya alam lebih efisien dan tidak merusak lingkungan, sistem produksi lebih efisien (inovasi dan kreativitas), menghasilkan produk dan nilai ekonomi lebih besar (diversifikasi produk), meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan memberikan kesempatan untuk memberikan benefit kepada setiap kontributor secara lebih adil.
Dengan demikian implementasi LEDS di wilayah pesisir Lombok dan Sumba diharapkan dapat memberikan peningkatan kapasitas sosial ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Sehingga dalam mensinergikan implementasi LEDS sebagai sebuah konsep untuk mendukung kegiatan pengembangan ekonomi atau mata pencaharian, maka dibutuhkan kegiatan feasibility study (studi kelayakan). Dalam feasibility study terdapat beberapa aspek, yaitu aspek teknis, aspek ekonomi, aspek finansial dan aspek sosial. Feasibility study nanti memberikan gambaran apakah suatu kegiatan layak untuk diusahakan atau tidak serta ramah lingkungan (rendah emisi).
Tujuan dari feasibility study yang akan dilaksanakan adalah:
Melakukan analisis dan penilaian secara teknis terhadap kegiatan ekonomi lokal potensial,
Melakukan analisis dan penilaian secara ekonomi terhadap kegiatan ekonomi lokal potensial,
Melakukan analisis dan penilaian secara finansial terhadap kegiatan ekonomi lokal potensial
Melakukan analisis dan penilaian secara sosial budaya terhadap kegiatan ekonomi lokal potensial.
Menyusun low emission business plan terhadap kegiatan ekonomi lokal terpilih.
Feasibility study ini diharapkan dapat memberikan gambaran rencana kegiatan. Kegiatan ini akan berlangsung sejak awal bulan Maret 2016 hingga awal bulan Mei 2016.
Sumber: http://bluecarbonconsortium.org/meningkatkan-pengetahuan-dan-keahlian-ap...
Kirim komentar