Menyadari pentingnya pemahaman gender tentang kapasitas tenaga kerja dalam manajemen pertanian yang terintegrasi. HiVOS dan Yayasan Rumah Energi (YRE) dalam program GADING/PROFARM memandang pentingnya peranan gender. Peran gender dalam melaksanakan kegiatan terutama dalam bidang memanfaatkan ampas biogas atau disebut Bio-Slurry berhubungan erat dengan tingkat keberhasilan program yang dilaksanakan di lapangan. Tujuan dari kegiatan yang sudah terlaksana ini harapannya dapat berguna membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sehingga terbentuknya lingkungan yang lestari. Selain Bio-Slurry program ini juga akan memperkenalkan tanaman Duckweed yaitu tanaman yang mengandung protein tinggi dan dapat tumbuh dengan cepat, khususnya di kolam-kolam yang dicampur dengan ampas biogas, yang memberikan bahan yang bergizi dan berbiaya rendah yang dapat digunakan sebagai pakan ikan dan pakan ternak. Program ini bermaksud memberikan peluang yang lebih besar kepada kelompok wanita untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang dijalankan oleh HiVOS-YRE, terlibat dalam pengambilan keputusan, untuk mendapatkan penghasilan dan mengembangkan kepemimpinan perempuan.
Kegiatan pelatihan pengembangan kapasitas ini, juga memiliki peranan dalam memperkuat keterampilan kepemimpinan terutama perempuan. Hal ini berkaitan dengan beranekaragamnya tantangan yang sedang terjadi belakangan ini. Untuk mengantisipasi hal tersebut terutama dalam melaksanakan program-program yang diadakan oleh HiVOS-YRE. Oleh karena itu kapasitas perempuan yang memberikan arah pada pengembangan program dinilai sangat penting hal ini disampaikan oleh Koordinator YRE wilayah Nusa Tenggara Barat Bapak Umar dalam sambutannya pada pembukaan acara yang bertempat di Hotel Lombok Plaza dalam rangka mengadakan kegiatan pelatihan peningkatan inklusivitas gender dalam implementasi program GADING/PROFARM. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 23-25 Februari 2016.

Pendidikan inklusif dan gender menjadi bagian dari isu lintas sektor yang menjadi perspektif pada setiap kegiatan pelatihan. Dalam kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi 3 sesi pokok pembahasan. Di hari pertama pemaparan dan diskusi gender secara umum, hari kedua tentang pendekatan Gender Action Learning System  (GALS) untuk mengembangkan kaitannya dengan gender dan di hari ketiga atau hari terakhir dimana dikhususkan untuk staff berkaitan dengan pengarusutamaan gender dalam siklus proyek. Pelatihan ini diikuti oleh seluruh mitra/Construction Partner Organization (CPO) dari HiVOS-YRE serta dari SKPD di tingkat kabupaten maupun provinsi yang ada di Nusa Tenggara Barat yang pada kesempatan ini dihadiri oleh wilayah penerima manfaat meliputi Dinas ESDM, Pertanian. Hadir juga kalangan dari kelompok perempuan yang ada di wilayah Lombok dan perwakilan dari Universitas Mataram.
Pelatihan ini dimulai dengan materi gender secara umum yang disampaikan oleh ibu Chusana (HiVOS), beliau merupakan Spesialist Gender yang berasal dari Thailand. Dalam diskusi yang di pimpin oleh ibu Chusana memberikan arti dan pengertian Gender. Diskusi berjalan dengan lancar. Suasana diskusi mulai terasa dikarenakan beberapa peserta ada yang mengerti dengan konsep gender namun ada juga yang belum mengenal konsep gender, bahkan belum pernah mengikuti pelatihan tentang gender.
Dari dua hari pelatihan yang diikuti oleh mitra dan pihak pemerintah para peserta mulai paham akan gender. Kurangnya pemahaman, karena gender bukan hanya sebatas sekualitas. Pemahaman bagaimana norma gender terkostruksi secara sosial dalam masyarakat dan digunakan sebagai bias diskriminasi dan pentingnya menciptkan masyarakat yang setara. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran staff dan para pihak yang terlibat dalam program tentang dampak dari jenis-jenis ketidaksetaraan gender dan bagaimana pendekatan pembelajaran aksi gender untuk keberlanjutan yang diinisiasi oleh HIVOS-YRE dapat digunakan untuk mendorong kesempatan yang setara.