Peluncuran Perdana dan Pelatihan Indikator Penganggaran Hijau
LPEM FEB-UI bekerja sama dengan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) melaksanakan acara desiminasi hasil pengembangan indikator pengaggaran hijau di pada tanggal 19 September 2017 di Hotel Maleo, Mamuju Provinsi Sulawesi Barat
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan tantangan dan peluang serta isu isu trategis yang terjadi di Sulawesi Barat, maka ditetapkan visi RPJMD provinsi Sulawsi Barat tahun 2017 – 2022 yaitu Selawesi Barat maju dan malagbig. Dalam rangka pencapaian visi tersebut maka ditetapkam 5 visi pembangunan yamg salah satunya adalah visi mendorong pengaruh dengan mengutamakan lingkungan hidup untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian maka pemerintah provinsi Sulawesi Barat sangat mendukung adanya strategi dan tindakan dalam penanggunlanan gas emisi karbon untuk pembangunan berkelanjutan. Demikian yang disampaikan Ibu Titi Anas selaku kepala bidang Prasarana Wilayah dan Pemukiman, Bappeda Provinsi Sulawesi Barat, saat membuka acara.
Diharapkan dengan diadakan desiminasi kegiatan ini provinsi dan kabupaten di Sulawei Barat dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan mengimplementasikan penganggran hijau dan mampu mengidentifikasi rancangan kedepan serta mendapatkan pembelajaran dari implemsasi ini. Selain itu pemerintah provinsi dapat pula mengawal kabupaten dalam nenempatkan program penurunan emisi gas rumah kaca sebagai salah satu prioritas pembangunan dan dapat diimplementasikan.
Pada acara tersebut Bapak Sulistiadi Dono, Peneliti LPEM FEB UI dan aktif dalam kegiatan LPEM UI dan MCA-Indonesia memaparkan hasil kajian terkait Indikator Penganggran Hijau yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah setempat untuk meningkatkan kapasitas daerah untuk mengimplementasikan penganggaran hijau, pengadopsian penganggaran hijau pada tingkat provinsi dan mendorong implementasi penganggaran hijau dengan stakeholder terkait
Dalam Presentasinya yang dibawakan oleh perwakilan BAPPENAS, (yang mewakili Direktur Lingkungan Hidup yang tidak sempat hadir) Bapak Erik menjelaskan bahwa; Untuk Provinsi Sulawesi Barat terkait dengan isu lingkungan maupun perubahan iklim sudah beberapa langkah lebih maju dari provinsi yang lain dimana kajian lingkungan hidup yang telah disampaikan bahwa untuk RPJM mendatang akan mendorong isu – isu lingkungan yang akan mendorong isu lingkungan yang akan dimasukan dalam isu pembangunan berkelanjutan kemudian berkaitan dengan green budgeting atau penganggaran hijau sudah lumayan maju untuk provinsi yang umurnya relatif. masih mudah. Terkait dengan penurusan emisi CO2 emisi gas rumah kaca perlu kita pahami bersama sebenarnya apa tujuan kita menurunkan emisi gas rumah kaca sebenarnya upaya untuk menurunkan emisi rumah kaca adalah dianggap sebagai kost atau biaya tadi juga disebutkan ada beberapa daerah yang belum melakukan atau menyusun RAB terkait program penurunan rumah kaca. Sehingga kita dapat memahani bahwa upaya menurunan emisi gas rumah kaca tentu akan sedikit mengaggu atau atau secara global mempengaruhi pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut. Namun pada pagi ini saya akan menyampaikan kelanjutan dari upaya kita untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yaitu dalam perencanaan pembangunan rendah karbon atau yang di disingkat PPRK. PPRK ini akan di Prepreskan menjadi suatu produk hukum.
Paparan dari Peneliti LPEM FEB UI dilanjutkan dengan paparan mengenai pengarusutamaan perubahan iklim dalam dokumen perencanaan daerah dan perencanan dan penangganan perubahan iklim di daerah. Dalam paparan ini, peserta juga diingatkan kembali terkait dengan teknis Perpres No. 61 Tahun 2011
- PERUBAHAN IKLIM adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
- MITIGASI PERUBAHAN IKLIM adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan GRK dari berbagai sumber emisi.
Selanjutnya kegiatan ini dilakukan dengan sesi tanya jawab oleh perangkat daerah Dinas terkait dan Akademisi Univeritas Sulawesi Barat dan kemudian ditutup dengan perensentasi tentang tutorial indikator penganggaran hijau yang dibawakan oleh Bapak Andhika dari LPEM FEB UI.