Yogyakarta Jadi Pusat Riset Listrik Surya, Sri Sultan Teken MoU di Bali

Anda di sini

Depan / Yogyakarta Jadi Pusat Riset Listrik Surya, Sri Sultan Teken MoU di Bali

Yogyakarta Jadi Pusat Riset Listrik Surya, Sri Sultan Teken MoU di Bali

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi pusat unggulan (Center of Excellence/CoE) pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia. Yogyakarta dinilai memiliki berpotensi karena memiliki pola radiasi surya yang cenderung stabil.

"Medco melihat selama ini Yogyakarta dengan potensial alam dan potensial SDM telah menjadi pusat pengembangan pembangkit listrik tenaga surya," kata Hilmi Panigoro, Direktur Utama PT Medco Inti Dinamika (Medco Group), usai pertemuan Bali Clean Energy Forum (BCEF) 2016 di Nusa Dua Bali, Kamis (11/02/2016). 

Dalam acara tersebut, beberapa pihak menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) beberapa pihak terkait pusat riset listrik surya ini. Antara lain Medco Group, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT LEN Industri (Persero).

Beberapa poin kerja sama yang disebutkan dalam MoU antara lain pengkajian teknologi tenaga surya (PhotoVoltaic), memberikan usulan rekomendasi untuk mengambil kebijakan serta advokasi, pengembangan bisnis model, inovasi teknologi, studi kelayakan, dan implementasi proyek di wilayah DIY.

Kepala BPPT Unggul Priyanto menyampaikan bahwa Yogyakarta memiliki potensi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya. Dia menilai wilayah ini memiliki pola radiasi surya yang cenderung stabil. 

"Daerah yang sudah dikembangkan sebagai pusat riset yaitu di Gunung Kidul. Selain itu daerah Prambanan juga dinilai potensial untik dikembangkan," kata dia. 

Berdasarkan kajian Litbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara teknologi, industri photovoltaic (PV) di Indonesia baru mampu melakukan pada tahap hilir. 

Artinya, Indonesia baru mampu memproduksi modul surya dan mengintegrasikannya menjadi PLTS, sementara sel suryanya masih impor.

Padahal sel surya adalah komponen utama dan yang paling mahal dalam sistem PLTS. Harga yang masih tinggi menjadi isu penting dalam perkembangan industri sel surya. 

Berbagai teknologi pembuatan sel surya terus diteliti dan dikembangkan dalam rangka upaya penurunan harga produksi sel surya agar mampu bersaing dengan sumber energi lain.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/02/11/173346726/Yogyakarta.Ja...

 

Feedback
Share This:

Kirim komentar

Plain text

  • Tidak ada tag HTML yang diperbolehkan.
  • Alamat web dan email otomatis akan diubah menjadi link.
  • Baris dan paragraf baru akan dibuat otomatis.
CAPTCHA
This question is for testing whether or not you are a human visitor and to prevent automated spam submissions.