Sosialisasi Video Animasi dan Komik Hasil hutan Bukan kayu di Sumba Barat Daya
Setelah di Sumba Timur, roadshow kegiatan Pemutaran Video Animasi dan Diseminasi Komik "Mari Mengenal Hasil Hutan Bukan Kayu" yang difasilitasi Yayasan BaKTI kembali diadakan di Sumba Barat Daya-NTT pada Jumat 13 Oktober 2017 bertempat di Aula Seruni Kompleks Konventu, Waitabula. Kegiatan ini diikuti oleh 125 pelajar kelas IV, V dan VI dari SD Masehi Mata, SDK Marsudirini, SDK Weetabula dan SDM Weekamburu serta SDN Tabulo Dara Waikabubak-Sumba Barat.
Suasana ruangan menjadi riuh ketika anak-anak mulai tiba di lokasi kegiatan. Setelah mengisi daftar hadir dengan tertib, anak-anak kemudian diarahkan untuk membuka sepatu, menaruh dengan rapi dan mengambil tempat duduk diatas karpet yang sudah tersedia di dalam ruangan. Sementara para guru pendamping mengambil tempat duduk di sisi belakang tempat acara.
Acara dibuka secara resmi dengan sambutan dan pemukulan gong oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Sumba Barat Daya Ibu Esther Louro, SP.d. Dalam sambutannya Ibu Esther mengatakan perhatian pemda Sumba Barat Daya terhadap hutan sangat tinggi dimana kebijakan strategis pemerintah tentang hutan difokuskan 90% berasal dari hasil hutan bukan kayu. Oleh karena itu perlu pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar hutan.
Ibu Esther mengungkapkan apresiasi untuk BaKTI yang telah melakukan upaya membekali dan menambah wawasan anak-anak di Sumba barat daya dan Sumba Barat tentang manfaat hutan.
“Anak-anak harus bangga bisa ikut dan membawa pulang pengetahuan yang didapat dalam kegiatan ini” kata bu Esther menutup sambutannya.
Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menjadi jendela visual yang menambah khazanah dan wawasan anak-anak usia Sekolah Dasar mengenai potensi hasil hutan bukan kayu, pemanfaatan, dan pengelolaannya termasuk fungsi dan peran pentingnya dalam menyangga kehidupan manusia. Pengenalan akan beragam hasil hutan bukan kayu bagi anak-anak diharapkan dapat menjadi dasar bagi anak-anak, calon pengambil keputusan pengelolaan lingkungan hidup di masa depan untuk dapat memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam dengan arif bijaksana.
Acara kali ini masih dipandu oleh pendongeng Kak Heru sebagai host dan didampingi oleh Pak Yonas, salah seorang guru dari SD MATA Waitabula. Sejak anak-anak datang dan duduk, Kak Heru sudah mengajak mereka melakukan yel-yel dan menyanyi dengan gembira lewat lagu-lagu yang membangkitkan semangat. Salah satunya lagu “Disini senang disana senang”.
Anak-anak kemudian diajak menonton Video animasi berdurasi 5 menit tentang hasil hutan bukan kayu. Di tengah-tengah video diputar kak Heru menghentikan dan memberikan kuis seputar informasi yang ada dalam video yang telah ditonton. Anak-anak dengan penuh semangat menunjuk tangan keatas untuk menjawab. Siswa yang menjawab dengan benar akan mendapat hadiah berupa alat tulis.
Tiba saatnya anak-anak dibagi menjadi 5 kelompok besar. Masih memakai metode menghitung 1-5 agar anak yang berasal dari sekolah yang sama tidak berada dalam satu kelompok tetapi mereka akan mendapat teman kelompok dari sekolah lain. Nama-nama kelompok diambil dari hasil hutan bukan kayu yakni kelompok kemiri, kelompok Aren, kelompok madu, kelompok bambu dan kelompok pellet kayu.
Nampak jelas diwajah mereka rasa gembira, senang dan ingin tahu ketika mendapat goodybag berisi buku komik hasil hutan bukan kayu yang dibagikan BaKTI. Sambil duduk di dalam kelompok masing-masing, anak-anak kemudian diminta untuk membaca buku komik tersebut. Ekspresi wajah serius dan suara yang sedikit berisik terdengar karena anak-anak membaca sambil mengeluarkan suara pelan. Selesai membaca komik, Kak Heru lalu meminta setiap kelompok mengajukan pertanyaan ke kelompok lainnya.
Dalam sesi terakhir, anak-anak kemudian dkumpulkan lagi menjadi satu karena Kak Heru akan mendongeng tentang salah satu hasil hutan bukan kayu. Ekspresi berbeda-beda nampak diwajah anak-anak tersebut mendengar suara dan gerakan tubuh Kak Heru yang sangat lucu. Kegembiraan anak-anak ini berakhir dengan foto bersama-sama sambil mengangkat buku komik.
“Kami sangat senang, anak-anak mendapat tambahan pengetahuan tentang hasil hutan bukan kayu. Pengetahuan ini juga akan kami bagikan kepada anak-anak lain yang tidak ikut dalam kegiatan ini” ungkap Pak Yonas. **