Dari Agrowisata Menuju Ekonomi Hijau

Anda di sini

Depan / Dari Agrowisata Menuju Ekonomi Hijau

Dari Agrowisata Menuju Ekonomi Hijau

Desa Lendang Nangka Utara merupakan desa yang baru terbentuk. Potensi sumberdaya alam yang ada di desa tersebut meliputi: pertanian, perkebunan, peternakan dan sumber mata air yang melimpah. Desa ini terletak di Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini memiliki iklim dan sumberdaya alam yang mendukung. Untuk memanfaatkan potensi yang ada maka perlu adanya suatu  upaya demi mewujudkan ekonomi hijau yaitu dengan membuat desa Agrowisata. Hal ini sejalan dengan tujuan Desa Lendang Nangka Utara yakni Lendang Nangka Utara Menuju Desa Agrowisata 2016. Tujuan pengembangan agrowisata lebih memiliki manfaat bagi masyarakat misalnya dengan adanya program ini masyarakat bisa memasarkan produk unggulan, baik dari pertanian yang dibudidayakan maupun dari sektor yang lain. Lebih dari itu, agrowisata dianggap mampu  melestarikan kearifan lokal yang dimiliki desa tersebut serta cita-cita besar dari masyarakat yakni mengembalikan identitas desa dengan menghasilkan buah nangka sebagai salah satu komoditi unggulan selain nanas. Yang menjadi perhatian tidak hanya dari sisi produksi saja melainkan juga bagaimana sistem pemasaran.
Melihat potensi sumberdaya alam yang belum terkelola secara maksimal, maka konsorsium Hijau  yang merupakan salah satu penerima hibah MCA-I melakukan penelitian di wilayah desa tersebut. Kegiatan awal berupa penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 12 hari guna mencari akar permasalahan hingga mengkaji potensi yang ada. Peran masyarakat sangat diharapkan oleh Konsorsium Hijau dalam menjalankan kegiatannya ini sehingga terwujudnya aktivitas ekonomi yang tepat guna dan berwawasan lingkungan. Keterlibatan semua elemen masyarakat meliputi pemerintah desa seperti Kepala Desa, Kadus, RT hingga masyakat dan pemuda. Dampak dari kegiatan ini diharapkan dapat terwujudnya pengetahuan hijau yang dapat menjawab masalah-masalah krisis ekologi dan sosial, terwujudnya tenaga terampil, berfungsinya pusat belajar masyarakat dan terintregrasinya pengetahuan hijau ke dalam rencana pembangunan desa dan kebijakan di tingkat kabupaten.

 

Feedback
Share This: