BPPT Dorong Energi Terbarukan
JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mendorong perbanyakan aplikasi teknologi untuk mengembangkan energi terbarukan. Sejumlah proyek kerja sama dikembangkan, termasuk pembangkit listrik tenaga panas bumi di Lahendong, Sulawesi Utara.
Kerja sama pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Pertamina Geothermal Energy tersebut memanfaatkan uap panas yang terbuang dari PLTP berkapasitas 4 x 20 MW itu. Dengan teknologi siklus biner asal Jerman, dapat dihasilkan daya listrik tambahan hingga 500 kilowatt. "Setelah pembangunan bulan depan, Mei pengoperasian pembangkit diuji coba," ujar Kepala BPTT Unggul Priyanto, Minggu (14/2), di Jakarta.
BPPT baru menandatangani kerja sama dengan BUMN, swasta, dan pemerintah daerah guna membangun pembangkit listrik tenaga surya dan geotermal.
Pembangunan PLTP berkapasitas 3 MW di Kamojang yang juga milik PGE melibatkan BPPT dalam desain dan rancang bangun. "Pembuatan komponen oleh PT Nusantara Turbin & Propulsi, PT Barata Indonesia, dan PT Pindad," kata Taufan Surana, Kepala Program Teknologi PLT Panas Bumi Skala Kecil BPPT.
Badan riset itu juga akan mengkaji teknologi sel surya, rancang bangun, dan pembangkitannya yang akan dibangun di Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Pembangunan itu melibatkan Medco Group, PT LEN Industri, dan UGM.
Untuk pembangunan PLT Surya fotovoltaik, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, di sela Forum Energi Bersih di Nusa Dua, Bali, Kamis pekan lalu, mengatakan menyediakan lahan 270 hektar. Namun, seperti dikatakan Presiden Direktur Medco Hilmi Panigoro, saat ini belum dapat dipastikan kapasitas yang akan dibangun.
Selain tenaga surya, DI Yogyakarta juga akan memanfaatkan tanaman aren sebagai bioetanol. Bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DIY juga akan menanam pohon aren di lereng Merapi yang juga bentuk reboisasi.
Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi pembangkit listrik dan reboisasi juga dirintis di Nusa Tenggara Timur. Salah satu jenis biomassa yang ditanam adalah gamal (Gliricidia). Program rintisan dilakukan di Kabupaten Manggarai Timur.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Said Didu mengatakan, riset pengembangan pemanfaatan energi terbarukan masih perlu dukungan anggaran memadai pemerintah. Anggaran itu dapat bersumber dari dana ketahanan energi atau penghapusan subsidi BBM. "Riset perlu untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan listrik dari energi terbarukan," katanya. (YUN)
Sumber: http://print.kompas.com/baca/2016/02/15/BPPT-Dorong-Energi-Terbarukan
Kirim komentar