Bersama Bappeda NTB Mencetak Kader Petani Hutan

Anda di sini

Depan / Bersama Bappeda NTB Mencetak Kader Petani Hutan

Bersama Bappeda NTB Mencetak Kader Petani Hutan

Pelaksanaan program PSDABM (Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat) oleh Konsorsium KpSHK-KONSEPSI atas dukungan oleh MCA-Indonesia di Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya di Lombok Timur dan Lombok Utara diperlukan kader-kader dalam kepemimpinan dan dinamisator untuk pengembangan kelompok tani hutan,  dengan demikian kesuksesan program ini didukung oleh keterlibatan masyarakat terutama Kelompok Tani Hutan (KTH).

Melalui pertemuan pelatihan dengan tema “ToT Penguatan Keorganisasian Kelompok Tani Hutan” yang telah dilaksanakan pada 08 s.d. 11 Agustus 2017 di Golden Palace Hotel Lombok Nusa Tenggara Barat, bertujuan untuk memperkuat KTH yang sudah ada baik dari segi cara berorganisasi maupun dari segi peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusianya. Acara tersebut dihadiri Bappeda Propinsi NTB, Dinas LHK Propinsi NTB, Dinas Koperasi NTB, Dinas Pemberdayaan Perempuan NTB,  GP Relationship Manager (RM) Wilayah Lombok MCA-Indonesia, Konsorsium KpSHK-KONSEPI, dan LSM Lokal di NTB.

ToT Penguatan Keorganisasian KTH selama empat hari ini untuk memperkuat KTH dari berbagai aspek dan memiliki pengetahuan analisis pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat khususnya sumber daya hutan secara lestari di Lombok Timur (Desa Sugian dan Desa Dara Kunci) dan Lombok Utara (Desa Santong). Sebanyak 15 orang perwakilan KTH yang masing-masing terdiri 5 orang per desa mewakili desanya yaitu Desa Dara Kunci (KTH Wana Lestari, KTH Lembah Rinjani), Desa Sugian (KTH Wana Lestari, KTH Tibu Bele), dan Desa Santong (KTH Bangkit Bersama, KTH Pal Besi).

Maksud dari ToT Penguatan Keorganisasian KTH ini adalah untuk membentuk kader-kader kelompok tani hutan yang memahami perspektif pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan lestari, serta mampu melakukan penguatan pengorganisasian, mendinamisir kelompok tani hutan, dan pengembangan KTH.

Beragam opini disampaikan oleh peserta ToT selama mengikuti proses pelatihan sebagai langkah dalam perbaikan pelaksanan ToT di kemudian hari.

Desa Dara Kunci Jumahir, “Secara umum bahwa PSDABM merupakan suatu program yang dilaksanakan oleh kelompok yang berbasis masyarakat. Ini adalah pelatihan bagaimana cara mengelola hutan dengan kiat-kiat yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Selain itu kita juga belajar mengenai Gender dimana kita nantinya anatara laki-laki dan perempuan itu bisa sama”.

Desa Sugian Lalu Jaelani, “Kita yang tinggal di pinggir hutan dituntut untuk memberdayakan hutan sehingga kita memperoleh kesejahteraan. Intinya dari pembelajaran dari hari – hari sebelumnya adalah bagaimana cara kita agar bisa lebih mensejahterakan masyarakat “.

Desa Santong H. Artim Yahya, “Sebenarnya kita sudah menerapkan PSDABM ini. Dalam PSDABM ini masyarakat menjadi subjek dan bukan menjadi objek serta apa yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, itulah yang dimaksudkan berbasis masyarakat. Kita mengelola hutan pasti mempunyai tujuan. Dimana dalam mengelolanya demi kesejahteraan kita juga, tentunya kita punya program – program untuk mencapai tujuan tersebut”.

Dalam kesempatan ini BAPPEDA NTB yang diwakili oleh Kasubdit Perencanaan Wilayah Ir. Samsudin, S.Hut, MSi. berharap, “Semoga para peserta dapat mengimplementasikan ilmunya melalui konsep pemberdayaan yang berbasis masyarakat dan bisa sebagai replikasi di daerah lain sehingga komitmen pemerintah untuk menurunkan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat khususnya perempuan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat akan terus kita dayagunakan sehingga tujuan Pemerintah Daerah bisa terwujud. Terimakasih kepada MCA-Indonesia dan KpSHK yang sudah memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan”.

 

Sumber: http://kpshk.org/2017/08/22/bersama-bappeda-ntb-mencetak-kader-petani-hu...

Feedback
Share This: