Policy Brief - Biomass drain, gain, and sustain

Anda di sini

Depan / Policy Brief - Biomass drain, gain, and sustain

Policy Brief - Biomass drain, gain, and sustain

Sebagai negara agraris yang mempunyai luas daratan yang lebih besar dibanding negara-negara ASEAN dan Asia Selatan, Indonesia adalah sumber biomassa. Menurut data di Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi biomasa Indonesia jika dikonversi menjadi listrik menjadi 49810 MW sementara yang dimanfaatkan baru sekitar 1618.40 MW atau kurang dari 4% (Indonesia Energy Outlook,2015). Dengan makin meningkatnya kesadaran tentang kebutuhan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, maka pemanfaatan biomassa sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi trend dunia. Hal ini juga dipicu oleh bencana kebocoran
reaktor nuklir seperti yang terjadi di Fukushima Jepang dan keinginan negara-negara maju untuk menggunakan sumber dan jenis energi yang lebih ramah lingkungan. Negara-negara Eropa, Korea Selatan, Jepang, China dan India telah mulai beralih ke energi yang lebih
bersih seperti biomassa dalam bentuk wood pellet. Korea Selatan dan Jepang telah gencar melakukan investasi kebun energi dan kerjasama untuk melakukan kontrak impor biomassa dengan Indonesia. Korea Selatan telah menandatangani kerjasama impor limbah biomassa dari pabrik kelapa sawit (cangkang sawit) dari Indonesia dan melakukan investasi membangun kebun energi untuk diolah menjadi wood pellet. Biomassa, baik yang dianggap sebagai limbah seperti cangkang sawit maupun wood pellet digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di negara pengimpor.

Feedback

Penulis: Konsorsium PETUAH (Perguruan Tinggi Untuk Indonesia Hijau)

Kategori Publikasi: Hasil Penelitian

Tahun Penelitian: 2016

Tags: Biomass, PETUAH

Dokumen:

Share This: