Menjamin Mutu Tenaga Kerja Melalui Sertifikasi
Terbukanya pasar tenaga kerja baik nasional maupun internasional terutama setelah diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut peningkatan kualitas tenaga kerja yang disediakan di dalam negeri agar mampu bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Salah satunya adalah dengan melakukan sertifikasi melalui serangkaian uji kompetensi yang ditetapkan. Khusus bidang Teknologi Energi Terbarukan, tenaga kerja yang memiliki kemampuan khusus bidang terebut masih cukup jarang, terutama di Pulau Lombok. Sehingga dengan dibukanya keahlian teknologi energi terbarukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan memperbesar peluang pengembangan potensi energi terbarukan sebagai pemasok energi alternatif, selain itu juga akan membuka lapangan pekerjaan baru.
Untuk menuju kondisi tersebut maka melalui proyek Pelatihan dan Sertifikasi Profesi Teknologi Energi Terbarukan (PEKA SINERGI) berbagai upaya dilakukan. Tujuan dari program tersebut adalah berkontribusi dalam pengembangan keterampilan tenaga ahli lokal di bidang Teknologi Energi Terbarukan. Proyek ini akan membangun sistem pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi dalam Teknologi Energi Terbarukan (TET), termasuk menetapkan standar kompetensi dalam TET atau standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dengan persetujuan Kementerian Tenaga Kerja. Proyek ini diharapkan akan dapat terealisasi pada tahun 2017. Sehingga tenaga kerja yang dihasilkan memiiki memiliki mutu yang terjamin melalui sertifikasi yang dilakukan sehingga memiliki modal untuk bersaing di pasar tenaga kerja skala internasional.
“Jika proyek ini berjalan lancar, maka pada tahun 2017 Nusa Tenggara Barat (NTB) akan memiliki lokasi pelatihan bahkan akan menjadi Pusat Pelatihan Teknologi Energi Terbarukan dan tempat uji kompetensi bidang yang sama. NTB akan menjadi provinsi pertama di Indonesia bahkan di ASEAN yang memiliki kedua hal tersebut, untuk itu kerjasama semua pihak perlu dilakukan untuk menemukan strategi-strategi untuk mempercepat pencapaian tujuan”. Demikian disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi NTB, Ir. Ridwan Syah M.TP, saat membuka Workshop Stakeholder Untuk Dukungan Pengembangan Teknik Energi Terbarukan di Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2016 bertempat di Hotel Golden Tulip. Workshop tersebut dihadiri oleh stakeholder terkait diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja serta Universitas Mataram. Tujuan workshop tersebut adalah untuk memperkuat dukungan serta komitmen pemerintah daerah dalam pencapaian tujuan program serta menjamin keberlanjutan program.
Namun demikian disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, bahwa pelaksanaan proyek ini masih memiliki tantangan besar dari sisi SMK dalam membuka keahlian TET yang harus segera diatasi. Beberapa diantaranya adalah pertama, bahan ajar atau materi yang terkait dengan TET masih sangat terbatas sehingga menuntut kemampuan guru untuk dapat mereduksi informasi yang diperoleh menjadi materi/bahan ajar. Kedua, ketersediaan sumber daya manusia, baik dari segi keahlian tenaga pendidik maupun jumlah tenaga pendidik bidang TET. Hal ini terkait dengan jam mengajar dan sertifikasi yang diperoleh oleh tenaga pendidik. Ketiga, ketersediaan lokasi magang khususnya bidang TET.
Namun disisi lain, peluang pengembangan proyek ini memiliki daya dukung yang luar biasa misalnya saja dari Pemerintah khususnya Dikpora memberikan kebebasan kepada masing-masing sekolah untuk mengajarkan materi yang berdasarkan potensi daerah/konteks lokal melalui mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah. Pada Mulok ini sekolah bisa mengajar keterampilan mengolah sumberdaya lokal disekitar mereka menjadi produk yang lebih bermanfaat, begitu juga dengan Energi Terbarukan bisa menjadi salah satu bahan ajar dalam mata pelajaran tersebut. Daya dukung lainnya adalah akses kemitraan antar sekolah dengan perusahaan relatif mudah. Sehingga dengan daya dukung tersebut akan memberikan nilai tambah pada tercapainya tujuan proyek. Ke depan melalui proyek ini akan memberikan peluang terbentuknya ketahanan energi karena masyarakat sudah tidak tergantung pada listrik yang dipasok oleh PLN saja serta meningkatkan income masyarakat melalui pengembangan industri yang bergerak di bidang energi terbarukan.