WWF Indonesia Pasang Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan dan Lahan di HLG Londerang

Anda di sini

Depan / WWF Indonesia Pasang Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan dan Lahan di HLG Londerang

WWF Indonesia Pasang Alat Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan dan Lahan di HLG Londerang

Tanjabtim – WWF Indonesia Program RIMBA memasang tiga unit alat pendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan di areal Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang. Pemasangan ini dilakukan terkait dengan upaya mengantisipasi kebakaran seperti peristiwa yang terjadi pada 2015 lalu.
“Rencananya akan kita pasang sebanyak 7 unit. Satu unit bisa  mengcover area sejauh radius 10 km. Dan ini adalah alat yang pertama sekali dipasang di kawasan HLG Jambi,” ujar Zainuddin Khalid, Manager Kluster 2 WWF Indonesia Program Rimba.
Menurut Zainuddin, pemasangan alat ini atas dukungan dari MCA Indonesia. Bekerja sama  dengan konsultan Digital Mobile Technology (DM Tech).
Jadi, dengan terpasangnya alat ini, maka situasi HLG Londerang dan sekitarnya, terutama wilayah yang menjadi coverage area EWS dapat dipantau setiap saat. Karena alat ini akan mendeteksi dan melaporkan ke data logger, lalu mengirimkan data di lapangan ke concentrator. Di mana, data tersebut kemudian akan diolah dan hasilnya dapat diakses public melalui layanan internet.
Sementara itu, tim DM Tech mengatakan alat EWS ini memiliki beberapa sensor. Antara lain, alat tersebut akan melakukan kerja-kerja mendeteksi kelembaban udara dan tanah, suhu udara, curah hujan dan ketinggian permukaan air gambut

“EWS di bangun untuk mendeteksi kondisi lingkungan sebelum terjadi kebakaran, karena sebelum terjadi kebakaran akan terjadi perubahan kondisi lingkungan seperti tinggi muka air di lahan gambut menurun dan suhu udara di sekitar meningkat,” ujar Dino Martin dari GM Tech.
Pemasangan alat EWS ini pun mendapat respon positif dari masyarakat Desa Rawasari dan PT ATGA, perusahaan yang berada di sekitar HLG Londerang. “Alat ini sangat bermanfaat sekali bagi desa kami untuk memantau  perkembangan kondisi, khususnya gambut, di desa. Sehingga kami dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” terang Abdul Rokib, Kepala Desa Rawasari.

Training
Tidak hanya pemasangan alat EWS saja, WWF Indonesia juga memberikan training kepada kurang lebih warga dari Desa Catur Rahayu dan Desa Rawasari,  Kecamatan Berbak, Tanjung Jabung Timur. Mereka diberi training untuk pengelolaan alat dan membaca perubahan alam yang berdampak pada resiko bencana karhutla.

Sehingga upaya ini akan membantu percepatan penanganan bila terjadi kebakaran hutan dan lahan.  

Sementara, Manager Kebun PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) Eko Pulungan mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap pemasangan EWS ini. Setidaknya, perusahaan yang berada di sekitar HLG Londerang juga akan terbantu dalam memantau kebakaran hutan dan lahan.

“Dengan demikian, kami lebih mudah memantau lapangan. Selama ini, setidaknya kami harus berkeliling memantau keadaan kawasan. Pemantauan dilakukan secara marathon dan setiap 2 jam sekali. Jadi, pemasangan alat ini jelas sangat membantu kami. Makanya kami juga memberi dukungan penuh terhadap upaya ini,” kata Eko Pulungan. (rel)

Nara Hubung :
Zainuddin Khalid, Manager Program Kluster 1 – 085384488144

 

Feedback
Share This: