Restorasi lahan gambut, BRG gandeng ormas

Anda di sini

Depan / Restorasi lahan gambut, BRG gandeng ormas

Restorasi lahan gambut, BRG gandeng ormas

"Restorasi lahan gambut di seribu desa sudah bisa dilaksanakan pada 2020"

JAKARTA, Indonesia — Deputi Badan Restorasi Gambut BRG Myrna Safitri mengatakan pihaknya tengah gencar mengajak tokoh masyarakat untuk ikut melestarikan lahan di Indonesia.

“Kami rajin menyambangi sosok-sosok yang dapat membangun opini layaknya organisasi masyarakat (Ormas) untuk ikut peduli,” kata Myrna dalam sebuah acara di Green News Cafe, Cikini, Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

Bekerjasama dengan Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia, mereka fokus memberikan penyuluhan di tujuh provinsi, yakni, Riau, Jambi, Kalimatan Barat, Kalimatan Selatan, Kalimatan Tengah, Sumatera Selatan, dan Papua.

“Pada dasarnya kami juga mengincar mereka yang tinggal di perkotaan, bukan hanya di desa-desa sekitar lahan gambut,” kata Myrna melanjutkan.

Badan Restorasi Gambut sendiri dibentuk oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada Januari 2017. Pembentukan didasari adanya kebakaran hutan pada tujuh provisi Indonesia pada 2015.

Tugas utama BRG adalah melestarikan lahan gambut di Indonesia. Mereka menargetkan pada 2020 mendatang, restorasi lahan gambut di seribu desa sudah bisa dilaksanakan.

Namun, tentu saja, proyek ini penuh rintangan. Salah satunya adalah perbedaan data jumlah lahan antara satu instansi dengan instansi lain. Padahal instansi-instansi tersebut sama-sama instansi pemerintahan.

“Data kita dari BRG berbeda dengan pihak kementerian, dan bukan hanya masalah jumlah lahan, tapi sampai ke nama desa. Waktu kita turun ke lapangan, desa ini ada, tapi pas dicek ke kementerian, mereka tidak terdata,” kata Myrna.

Persoalan lain yang harus diatasi BRG adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang kerap berpindah lahan dengan cara membakar lahan. “Pendekatan kami ditujukan untuk mengubah kebiasaan masyarakat, jangan dibakar, karena dasarnya dengan pelestarian lahan gambut, ekonomi mereka juga bisa membaik,” kata Myrna.

Sumber: http://www.rappler.com/indonesia/berita/164129-restorasi-lahan-gambut-br...

Feedback
Share This: